kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama musim dingin, China akan melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi


Sabtu, 19 Desember 2020 / 12:26 WIB
Selama musim dingin, China akan melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Beijing. (The Yomiuri Shimbun/Koki Kataoka)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pejabat senior kesehatan China mengatakan, China akan fokus pada vaksinasi kelompok berisiko tinggi selama musim dingin dan musim semi sebelum memperluas vaksinasi ke masyarakat umum.

Mengutip Reuters, Sabtu (19/12), Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dan direktur kelompok kerja R&D vaksin Dewan Negara, memperingatkan bahwa upaya pencegahan COVID-19 China berada di bawah tekanan saat suhu turun.

"Selama musim dingin dan musim semi, melakukan pekerjaan vaksinasi virus corona bdi antara beberapa kelompok populasi kunci sangat penting untuk pencegahan epidemi," katanya dalam sebuah pengarahan.

Ia menambahkan, China bertujuan membangun kekebalan kelompok secara aktif, dan vaksinasi kelompok berisiko tinggi - yang meliputi pekerja di industri rantai dingin, bea cukai, perawatan kesehatan, pasar, dan transportasi umum - hanyalah bagian pertama dari "program bertahap.

China telah memasukkan dua kandidat vaksin dari Sinopharm dan satu dari Sinovac Biotech Ltd dalam program penggunaan darurat yang diluncurkan pada Juli, menargetkan kelompok berisiko infeksi tinggi tertentu seperti pekerja medis dan inspektur perbatasan.

Baca Juga: Puluhan juta penduduk China akan terima vaksin corona sebelum Tahun Baru Imlek

China juga telah menyetujui vaksin dari CanSino Biologics Inc untuk penggunaan militer tetapi belum menyetujui vaksin apa pun untuk digunakan di kalangan masyarakat umum.

Zheng Zhongwei, pejabat NHC yang memimpin tim pengembangan vaksin Covid-19 China, mengatakan China telah memberikan lebih dari 1 juta dosis darurat kepada anggota kelompok berisiko tinggi sejak Juli dan "tidak ada reaksi merugikan yang serius" yang telah terdeteksi sejauh ini.

"Untuk vaksin di mana kami bergerak cukup cepat, jumlah kasus yang diperlukan untuk uji klinis tahap sementara Tahap III telah diperoleh," kata Zheng, meskipun dia tidak merinci produk mana.

Dia menambahkan, data telah diserahkan ke regulator produk medis, yang akan menyetujui vaksin jika memenuhi persyaratan yang diperlukan.

Selanjutnya: Trump meneken UU yang memungkinkan perusahaan China keluar dari bursa saham AS




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×