Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TRENTON. Merck & Co akhirnya memutuskan untuk membeli Schering Plough Corp. Tidak tanggung-tanggung, akuisisi ini memiliki nilai US$ 41,4 miliar. Dengan adanya pengambilalihan ini, tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Merck. Sebut saja adanya produk-produk baru yang menjanjikan dan kemungkinan untuk melakukan efisiensi biaya, termasuk memangkas sekitar 16.000 pekerjanya.
Merck berharap, dengan selesainya perjanjian jual beli tersebut, akan membantu produsen obat nomor dua dunia ini bisa berkompetisi dengan lebih baik di tengah tekanan hebat dari kenaikan harga dan ketatnya persaingan obat-obatan generik.
Kesepakatan antara Merck dan Schering Plough diumumkan pada Senin (9/3) kemarin. Alhasil, saham Schering melonjak tajam sebesar US$ 2,50 atau 14,2% menjadi US$ 20,13. Sebaliknya, saham Merck malah anjlok US$ 1,75 atau 7,7% menjadi US$ 20,99. Penurunan ini merupakan hal biasa terjadi dalam akuisisi perusahaan dalam jumlah besar.
Jika dilihat, langkah yang diambil Merck ini datang enam minggu setelah Pfizer Inc mengumumkan perjanjian akuisisinya terhadap Wyeth senilai US$ 68 miliar. Selain itu, pengumuman tersebut sangat berdekatan waktunya dengan laporan yang mengatakan rencana Genentech Inc yang akan menjual perusahaannya kepada Roche senilai US$ 95 per saham.
Menurut Erik Gordon, Analis dan profesor dari University of Michigan, adanya kebijakan mengenai kesehatan yang dijalankan Pemerintah Obama mendorong dilakukannya merger dan akuisisi oleh sejumlah produsen obat untuk menekan biaya operasional.
Belakangan, tersiar kabar bahwa Merck dan Schering Plough dan beberapa pesaingnya, berupaya untuk mengeliminasi ribuan pekerja untuk memangkas biaya operasionalnya.
Meski demikian, Juru Bicara Merck Amy Rose bilang, hingga saat ini pihaknya belum ada rencana apa pun terkait perubahan staf. “Sejujurnya, kami memang melakukan antisipasi untuk mengurangi jumlah pekerja sebesar 15% jika kedua perusahaan digabungkan,” jelasnya. Dengan demikian, angka tersebut mendekati jumlah 16.000 pekerja dari total 106.000 armadanya saat ini.
Sekitar 60% pemangkasan akan dilakukan dari staf marketing dan administrasi. Sedangkan sisanya dari manufaktur serta penelitian dan pengembangan.