Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Hasil pertemuan Bank of Japan (BOJ) pada hari ini (20/12) tepat seperti yang diprediksi banyak analis. BOJ pada akhirnya memutuskan untuk meningkatkan nilai program pembelian aset untuk kali ketiga dalam empat bulan terakhir.
Dalam pernyataan yang dirilis di Tokyo, BOJ meningkatkan program pembelian asetnya menjadi 76 triliun yen atau US$ 903 miliar dari sebelumnya 66 triliun yen. Sementara, program pengucuran pinjaman diputuskan tidak berubah sebesar 25 triliun yen.
"Langkah BOJ merespon pemerintahan terpilih baru yang mengimbau untuk terus dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter secara agresif," ujar Junko Nishioka, chief economist RBS Securities Japan Ltd di Tokyo. Dia memprediksi, pada April 2013 dan selanjutnya, pelonggaran kebijakan moneter akan lebih agresif lagi karena terjadi pergantian direksi BOJ.
Sayangnya, keputusan BOJ gagal menahan laju penguatan yen. Pasalnya, saat ini, investor memilih untuk berburu safe haven, termasuk yen, seiring belum disepakatinya negosiasi fiscal cliff di AS.
Catatan saja, pada pukul 15.05 waktu Tokyo, yen menguat 0,6% menjadi 83,95 per dollar AS. Sebelum pengumuman, posisi yen masih berada di lebel 84,23 per dollar AS.