kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski kasus Covid-19 melonjak, pemerintah Jepang menolak hentikan Olimpiade Tokyo


Rabu, 28 Juli 2021 / 16:09 WIB
Meski kasus Covid-19 melonjak, pemerintah Jepang menolak hentikan Olimpiade Tokyo
ILUSTRASI. Logo Olimpiade. REUTERS/Hannah Mckay


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Jepang menekankan Olimpiade Tokyo jalan terus, meski kasus Covid-19 di ibu kota melonjak hingga 149 persen. Pada Selasa (27/7/2021), ibu kota mencatatkan 2.849 kasus baru, meroket 149 persen dibanding rata-rata pekan sebelumnya. 

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengimbau warga untuk bekerja dari rumah dan menghindari pertemuan jika tidak mendesak. Meski begitu, pengganti Shinza Abe tersebut bersikeras pihaknya belum memikirkan untuk menghentikan pelaksanaan Olimpiade Tokyo. Tak dijelaskan dampak langsung Olimpiade terhadap meroketnya infeksi Covid-19. 

Tetapi Profesor Kenji Shibuya, pakar kesehatan setempat, menyebut penularan berlangsung begitu cepat. Dilansir Sky News, Profesor Shibuya menerangkan cepatnya kasus virus corona terjadi karena merebaknya varian Delta. "Saya jelas tidak bisa mengaitkan begitu saja semuanya dengan Olimpiade, tetapi saya pikir ajang itu salah satu faktor," kata dia. 

Baca Juga: Gubernur tiga prefektur sekitar Tokyo minta pemerintah umumkan darurat Covid-19

Profesor Shibuya memaparkan di satu sisi, publik tentu ingin melihat dan ikut bergembira ketika para atlet berlaga. "Tetapi di sisi lain, kita harus, harus sangat khawatir dengan perkembangan situasi Covid-19," ujar dia. 

Dia menuturkan dengan ribuan kasus harian, dia berharap publik Jepang bisa tersadar dan memikirkannya secara serius. Sejak Olimpiade dimulai pada 23 Juli, publik berkerumun di event yang secara akses bisa dijangkau seperti balap sepeda jalanan dan triatlon. Jika ada yang terinfeksi dari kerumunan tersebut, kecil kemungkinan masuk ke dalam statistik yang ditunjukkan pemerintah. 

Sementara di antara peserta dan ofisial Olimpiade, sebanyak 162 positif terpapar corona, dan diminta mengisolasi diri. Tokyo sendiri saat ini masih berada dalam status darurat Covid-19, berarti bar dan restoran tidak diperbolehkan menyajikan alkohol. Selain itu, pemerintah setempat juga menetapkan jam malam yang diberlakukan mulai pukul 20.00 waktu setempat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Jepang Tolak Hentikan Olimpiade Tokyo meski Kasus Covid-19 Melonjak 149 Persen"

Selanjutnya: Tokyo mencatatkan rekor kasus COVID-19 setelah dimulainya Olimpiade 2020



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×