Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Aplikasi media sosial Snapchat sukses melewati hari perdana di bursa saham New York (NYSE). Sebagai pendatang baru, saham induk usaha Snap Inc melesat 44% ke level US$ 24,48 per saham pada perdagangan Kamis (2/3) waktu setempat.
Dengan harga penawaran saham perdana (IPO) sebesar US$ 17 per saham, Snap berhasil meraup dana segar hingga US$ 3,4 miliar. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang perolehan Facebook Inc sebesar US$ 3 miliar di 2013.
Jika menghitung opsi saham greenshoe, Snapchat bisa mengantongi dana segar hingga US$ 3,9 miliar. Dengan kata lain, IPO Snapchat merupakan yang terbesar di sektor teknologi Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, rekor IPO terbesar saham teknologi dimiliki Alibaba Group Holding Inc pada 2014. Rekor nilai IPO terbesar diraih Snapchat meski belum mencetak laba.
Snapchat merupakan aplikasi yang digandrungi anak muda di bawah usia 30 tahun. Aplikasi media sosial yang berbasis di Los Angeles ini membukukan rugi bersih sebesar US$ 514,6 juta, naik 38% secara tahunan atau year on year (yoy).
Euforia IPO
Pada perhelatan IPO, kelebihan permintaan saham Snapchat mencapai 10 kali. Hal ini pula yang mendorong harga saham Snapchat terbang ke level tertinggi US$ 26,05 di hari perdana.
Namun, sejumlah pihak masih meragukan masa depan Snapchat. Sebab, euforia saham teknologi tak menjamin harga saham tetap meroket.
Contoh saham Twitter Inc yang terbang 93% ke level US$ 50 per saham pada hari pertama IPO di 2013. Saat ini, saham Twitter bergerak di kisaran US$ 15,84, anjlok 40% dari harga IPO yang dipatok US$ 26 per saham.
Sumber Reuters berbisik, penjamin emisi IPO melancarkan sederet strategi agar perhelatan IPO terlihat sukses. "Strategi umum IPO saham teknologi adalah membatasi suplai saham," bisik sumber tersebut.
IPO Snap hanya menawarkan 15% dari total sahamnya ke investor. Jumlah ini termasuk untuk investor ritel dan perusahaan investasi jangka panjang.
Snapchat beradu ketat dengan Instagram untuk merebut pasar. Jika Facebook dan Instagram memiliki sekitar 600 juta pengguna di akhir 2016, Snapchat memiliki 158 juta pengguna setiap hari. "Fokus kekhawatiran investor tentang jumlah pengguna yang melambat," ujar Philippe Collard, Founding Partner Yabusame Partners, seperti dikutip Reuters, kemarin.
Tidak seperti media sosial Twitter dan Facebook, Snapchat lebih sulit untuk mendapat pengguna baru. Sebab bagi sebagian orang, penggunaan Snapchat susah dimengerti.
Tapi, menurut Snap, basis penggunanya justru lebih loyal dan lebih menghasilkan banyak uang. Yang jelas, IPO Snap diprediksi bakal mendorong pelepasan saham perdana startup teknologi lain, semisal Uber Inc dan Airbnb Inc yang dinanti pasar.