kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Microsoft merombak total unit bisnis


Sabtu, 13 Juli 2013 / 12:30 WIB
Microsoft merombak total unit bisnis
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah di konter emas kantor pusat Pegadaian, Jakarta. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

SEaTTLE. Dalam satu dekade terakhir, industri komputer termasuk industri yang mengalami evolusi paling cepat. Tiga tahun lalu, kehadiran komputer jinjing atau netbook menyita perhatian semua mata dunia.

Pamor netbook kini hilang. Bahkan, di awal tahun 2013, dua raksasa perakit netbook, yakni Acer dan Asus memberhentikan produksi netbook. Sebaliknya, popularitas smartphone terus membumbung tinggi. Evolusi inilah yang memicu raksasa teknologi, Microsoft Corp merombak arah bisnis.
Chief Executive Officer Microsoft, Steve Ballmer, secara resmi mengumumkan perombakan organisasi secara besar-besaran. Ballmer mengirimkan memo reorganisasi Microsoft kepada seluruh pekerjanya, pada Kamis kemarin.

Ini adalah perombakan organisasi pertama kali sejak tahun 2002 silam. Ballmer menyatakan, wajah baru Microsoft nanti akan fokus pada dua segmen bisnis yakni perangkat keras dan layanan.
Microsoft akan bersandar pada satu satu, bukan pada kumpulan divisi bisnis. "Struktur baru akan memungkinkan kita mengeksekusi strategi bisnis lebih cepat dan efisien," tulis Ballmer dalam memonya.

Mengganti struktur bisnis

Ringkasnya, Microsoft akan membuang lima unit bisnis lama. Yakni, Windows Tools, Windows Server, Entertainment, Devices, dan Online Services.
Sebagai gantinya, Microsoft akan melahirkan empat struktur unit bisnis baru. Yakni, Operating System, Apps, Cloud, dan Devices. “Perombakan ini menunjukkan bahwa Microsoft mengakui kalau mereka tertinggal di pasar tablet dan ponsel,” ujar analis BGC Partners LP di New York, Colin Gillis, seperti dikutip Bloomberg.

Perombakan organisasi ini disinyalir bakal berujung pada kematian beberapa produk yang dinilai tidak menguntungkan. Misalnya saja Skype dan Bing, yang kesulitan bersaing merebut pasar.
Saat ini, Bing hanya menguasai 30% atau kalah telak dibandingkan Google yang berkuasa di pasar mesin pencari. Skype juga hanya menyumbang 8% dari total pendapatan unit bisnis Entertainment selama 2012 kemarin. Namun, Ballmer menegaskan, semua unit bisnis akan tetap berpartisipasi dalam mensukseskan perombakan arah bisnis yang baru.

Ballmer bilang, proses reorganisasi bakal tuntas hingga akhir tahun 2013."Selama proses reorganisasi berlangsung, tak ada perubahan produk yang akan terjadi pada konsumen. Setidaknya hingga tahun 2014," imbuh Ballmer.
Catatan saja, selama ini penjualan perangkat lunak menjadi tulang punggung pendapatan Microsoft. Dari total pendapatan tahunan sebesar US$ 74 miliar, pemasukan terbesar disumbangkan oleh penjualan software Windows di komputer pribadi dan kantor. "Melihat rekam jejak Ballmer, reorganisasi ini menjadi tanda tanya besar baggi investor," ujar Channing Smith, analis Capital Advisors Growth Fund. n




TERBARU

[X]
×