Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
BANGKOK. Pemimpin militer Thailand Prayuth Chan - Ocha mengancam akan meredam aksi protes anti- kudeta. Pernyataan itu dikeluarkan setelah pihak militer mengambil alih kekuasaan di Thailand.
Selain meredam aksi protes, pihak militer berjanji untuk membayar padi mili petani senilai US$ 2,8 miliar dalam program subsidi negara untuk mencegah resesi di ekonomi di negara tersebut.
Prayuth membuat pengumuman tersebut dalam sebuah pidato di Bangkok kemarin, Senin (26/5). Keputusan itu disampaikan setelah kudeta tersebut mendapatkan mandat dari kerajaan.
Sebelumnya, aksi demonstran muncul di Victory Monument di pusat kota Bangkok. Mereka mengecam aksi kudeta yang dilakukan militer pada 22 lalu.
Prayuth mengatakan, ia akan mengumumkan perdana menteri baru dan dewan legislatif untuk melaksanakan pemilu. "Prioritas dewan adalah untuk menjaga perdamaian dan ketertiban," kata Prayuth dalam pidatonya.
Untuk meredam aksi unjuk ras, pihaknya akan memberlakukan jam malam di Thailand. Walaupun ada aksi unjuk rasa, pihak militer mengaku akan menghindari bentrokan dan mengutamakan negosiasi. "Jika protes tidak berakhir, pasukan keamanan harus benar-benar menegakkan hukum," kata Nattawat Chancharoen, jurubicara pihak militer.