Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mitsubishi Motors berencana mengalihkan produksi kendaraan listrik (EV) ke perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Foxconn (Hon Hai Precision Industry), sebagai upaya menekan biaya produksi dan mempercepat pengembangan lini produknya.
Kabar ini dilaporkan oleh Kyodo News pada Kamis (20/3).
Langkah ini tidak hanya menguntungkan Mitsubishi dalam hal efisiensi produksi, tetapi juga memberi Foxconn peluang untuk memperkuat posisinya dalam industri kendaraan listrik.
Perusahaan asal Taiwan tersebut diketahui tengah berusaha menjalin kerja sama lebih erat dengan Nissan dan Honda untuk memperluas bisnis EV-nya.
Baca Juga: Honda-Nissan Bersatu, Bagaimana dengan Mitsubishi Motors di Indonesia?
Dalam keterangannya, Mitsubishi Motors menegaskan bahwa pihaknya belum memberikan informasi terkait rencana ini.
"Kami terus mengeksplorasi peluang kolaborasi dengan berbagai mitra guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar perwakilan Mitsubishi Motors.
Sementara itu, Foxconn menolak memberikan komentar lebih lanjut.
Foxconn Semakin Dekat dengan Industri Otomotif Jepang
Pekan lalu, dalam konferensi laporan keuangan kuartalan, Foxconn menyebut bahwa mereka berharap menandatangani kesepakatan EV dengan salah satu produsen mobil Jepang dalam dua bulan ke depan.
Sebelumnya, Foxconn juga menyatakan minatnya untuk mengambil bagian dalam investasi di Nissan sebagai bagian dari upaya memperluas bisnis kendaraan listriknya.
Baca Juga: Mitsubishi Motors Buka Peluang untuk Memproduksi Mobil Hybrid di Indonesia
Sebagai perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia yang dikenal sebagai pemasok utama Apple, Foxconn tengah mengarahkan strateginya untuk memasuki pasar otomotif global.
Rencana ini muncul setelah gagalnya merger antara Honda dan Nissan pada bulan lalu. Menurut sumber Reuters, Nissan kini terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra baru, termasuk Foxconn.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors juga disebut tengah berdiskusi dengan Honda dan Nissan untuk mengembangkan perangkat lunak kendaraan listrik (EV).
Kyodo melaporkan bahwa pengumuman resmi terkait kolaborasi ini diperkirakan akan dilakukan sebelum akhir Maret 2025.