kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mizuho membidik kredit properti Aussie


Kamis, 06 Februari 2014 / 08:41 WIB
Mizuho membidik kredit properti Aussie
ILUSTRASI. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memiliki keyakinan bahwa kinerja keuangan mereka di tahun 2022 ini akan jauh lebih baik


Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina

SYDNEY. Korporasi Jepang berupaya merangsek ekspansi ke negeri lain Salah satunya Mizuho Bank Ltd. Bank terbesar ketiga di Jepang ini berambisi memperbesar sayap bisnis di pasar kredit Australia. Mizuho fokus membidik pasar kredit properti Australia di sepanjang tahun 2014. Tahun lalu, Mizuho sukses menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 2,5 miliar.

Hitungan Bloomberg, pangsa pasar kredit sindikasi Mizuho turun menjadi 2,4% di tahun 2013. Padahal, di tahun 2012 Mizuho menguasai 3,5% pangsa pasar. Tahun 2013, Mizuho masuk dalam jajaran bank asing yang menempati peringkat ke-8 dalam mengucurkan kredit sindikasi di Australia. Sedangkan Westpac Banking Corp menjadi penguasa pasar kredit sindikasi, dengan market share sebesar 55%. "Tahun ini akan memperbesar porsi kredit properti komersial daripada proerti ritel Australia," ujar Debra Hazelton, GM Mizuho Bank di Australia, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (5/2).

Menurut dia, booming pasar properti Negeri Kanguru masih menjanjikan. Salah satu faktor penopang adalah tren suku bunga rendah. Saat ini, Bank Sentral Australia (RBA) mematok suku bunga acuan di level 2,5%. Alasan lain, industri pertambangan Australia yang selama satu dekade terakhir ini menjadi primadona ekonomi, telah melesu. "Kami juga menghadapi persaingan ketat di pasar kredit Jepang," imbuh Hazelton.

Booming properti

Harga properti yang terus mendaki tidak menyurutkan gairah pasar properti Australia. Khususnya properti komersial. Mengutip data broker properti Jones Lang LaSalle, transaksi properti komersial Australia melonjak 62% menjadi US$ 6,4 miliar selama kuartal IV 2013. Sedangkan total transaksi mencapai US$ 22 miliar atau naik 33% di sepanjang tahun 2013. “Ada beberapa proyek yang sedang kami incar," ujar Hazelton.

Proyek properti komersial yang menjadi incaran Mizuho adalah proyek yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur. Contoh, proyek superblok yang berdekatan dengan pelabuhan Sydney. Proyek yang sedang berjalan ini senilai A$ 6 miliar atau setara US$ 5,3 miliar.

Proyek yang terdiri dari gedung perkantoran, apartemen dan pusat perbelanjaan ini seluas 320.000 meter persegi. "Kawasan komersial yang dekat dengan proyek pembangunan infrastruktur pemerintah Australia bisa meningkatkan kredit hingga 100%," jelas Hazelton.

Pemerintah Australia mengalokasikan bujet infrastruktur sebesar A$ 300 miliar. Dana jumbo ini untuk mengantisipasi kenaikan populasi 50% di tahun 2050. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×