kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Moody's pangkas proyeksi PDB Afrika Selatan jadi kontraksi 6,5% di tahun fiskal 2020


Sabtu, 25 April 2020 / 06:39 WIB
Moody's pangkas proyeksi PDB Afrika Selatan jadi kontraksi 6,5% di tahun fiskal 2020
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan pada tahun fiskal 2020 diprediksi kontraksi 6,5%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Lembaga pemeringkat Moody's memangkas proyeksi ekonomi Afrika Selatan menjadi kontraksi 6,5% pada tahun fiskal 2020. Paket stimulus senilai 500 miliar rand atau setara US$ 26,29 miliar akan melemahkan keuangan publik dan membatasi kemampuan pemerintah untuk menyediakan dukungan kepada perusahaan milik negara.

Dengan laporan terbaru ini, Moody's, memangkas proyeksi sebelumnya yang dikeluarkan pada 14 April lalu. Kala itu, Moody's memperkirakan PDB tahunan Afrika Selatan yang berakhir 31 Maret 2021, akan kontraksi 2,5%. 

Dalam laporan penelitian yang dirilis Jumat (24/4) lalu, Moody's juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan akan pulih 4,5% pada tahun 2021.

Baca Juga: Atasi pandemi Afrika, IMF dan World Bank mendesak aksi menutup gap US$ 44 miliar

Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan paket penyelamatan, setara dengan 10% dari PDB negara paling maju di Benua Afrika tersebut. Ini dilakukan untuk meredam pukulan ekonomi akibat pandemi virus corona. 

Ramaphosa mengatakan, Afrika Selatan telah mendekati lembaga keuangan global seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Bank Pembangunan Baru BRICS dan Bank Pembangunan Afrika, terutama untuk mendanai intervensi perawatan kesehatan.

Sisa paket akan dibiayai oleh pemerintah menggunakan anggaran pengeluaran yang telah diprioritaskan ulang senilai 130 miliar rand. 

"Paket itu adalah kunci untuk membantu rumah tangga dan perusahaan paling lemahdi negara itu untuk menghadapi periode arus masuk pendapatan yang lebih rendah di tengah kuncian domestik dan perlambatan dalam perdagangan global," kata Moody's.

"Namun, langkah-langkah dukungan tidak mungkin untuk mencegah kontraksi ekonomi yang tajam tahun ini."



TERBARU
Kontan Academy
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU Indonesia KONTAN DIGITAL PREMIUM ACCESS

[X]
×