Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia, mengatakan, setiap senjata di gudang senjata, termasuk senjata nuklir strategis, bisa Moskow gunakan untuk mempertahankan wilayah yang tergabung dalam Rusia dari Ukraina.
Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, juga mengatakan pada Kamis (22/9), referendum yang diselenggarakan oleh otoritas yang didirikan Rusia dan separatis di sebagian besar wilayah Ukraina yang diduduki akan berlangsung, dan "tidak ada jalan kembali".
"Republik Donbas (Donetsk dan Luhansk) dan wilayah lainnya akan diterima di Rusia," katanya dalam sebuah posting di Telegram, merujuk pada daerah yang memisahkan diri di jantung industri timur Ukraina, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Peringatan Putin ke Barat: Kami Tanpa Ragu Gunakan Semua Cara, Ini Bukan Gertakan!
Pernyataannya muncul setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkan pada Rabu (21/9), Moskow akan menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk melindungi "integritas teritorial" Rusia saat ia memobilisasi 300.000 pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.
Ancaman nuklir terselubung dari Putin langsung mengundang kecaman dari berbagai pemimpin Barat.
Medvedev, yang secara rutin mengeluarkan pernyataan agresif atas Barat dan Ukraina, menambahkan, perlindungan semua wilayah di Ukraina yang bergabung dengan Moskow akan diperkuat secara signifikan oleh angkatan bersenjata Rusia.
"Rusia telah mengumumkan, tidak hanya kemampuan mobilisasi, tetapi juga setiap senjata Rusia, termasuk senjata nuklir strategis dan senjata berdasarkan prinsip-prinsip baru, dapat digunakan untuk perlindungan tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Perang di Ukraina, Putin Perintahkan Mobilisasi Pertama Rusia sejak Perang Dunia II
Pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia akan berlangsung di bagian yang dikuasai Rusia di Provinsi Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia, Ukraina, serta bagian dari Provinsi Mykolaiv, mulai Jumat (23/9).
Pemungutan suara, yang akan berlangsung di bawah pendudukan militer tanpa pengawasan dari luar, telah dicap palsu oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.
Jika secara resmi diterima di Federasi Rusia, wilayah pendudukan, di mana serangan balasan Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, akan di bawah doktrin nuklir Moskow, berhak atas perlindungan dari senjata nuklir Rusia.