Reporter: Dyah Megasari |
BEIJING. Nafsu China untuk "membeli dunia" makin tak terbendung. Setelah membuat Amerika Serikat (AS) tergantung pada nilai tukar mata uang, kini giliran perusahaan daging asal China, Shuanghui International yang berencana mengakuisisi produsen daging babi AS Smithfield Foods.
Nilai aksi korporasi tersebut mencapai nilai fantastis yakni US$ 4,7 miliar atau setara dengan £ 3,1 miliar. China mencaplok perusahaan Paman Sam untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
Shuanghui, yang merupakan produsen daging babi terbesar di China menawarkan akuisisi dibayar secara tunai. Kesepakatan itu, jika disetujui, menjadi pengambilalihan terbesar dari sebuah perusahaan AS oleh pesaingnya dari China.
Dalam beberapa tahun terakhir nafsu China untuk "membeli dunia" meningkat. Di AS, regulator telah memblokir sejumlah pembelian potensial dengan alasan masalah keamanan nasional.
Smithfield, yang memiliki merek dagang Armour dan Healthy Ones mengatakan kesepakatan itu akan memperluas penjualan di luar negeri.
Namun banyak yang memperkirakan, rencana akuisisi ini akan terganjal restu regulator AS. Mengingat Amerika memiliki daftar panjang skandal penjualan makanan dari China, termasuk penjualan daging yang tercemar.
Pada tahun 2011, CCTV asal China mengungkapkan bahwa daging babi produk Shuanghui yang berbasis di Hong Kong mengandung bahan kimia berbahaya clenbuterol. Zat itu membuat daging babi menjadi lebih ramping namun dilarang digunakan untuk makanan.
Salah satu yang paling terkenal adalah skandal makanan pada tahun 2008. Ketika itu enam bayi meninggal dan sekitar 300.000 lainnya jatuh sakit karena susu bubuk yang tercemar. Produk tersebut kemudian diketahui mengandung melamin, bahan kimia industri.