kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

Nestlé Tunjuk Philipp Navratil Jadi CEO Baru Usai Pemecatan Mendadak Laurent Freixe


Selasa, 02 September 2025 / 19:31 WIB
Nestlé Tunjuk Philipp Navratil Jadi CEO Baru Usai Pemecatan Mendadak Laurent Freixe
Philipp Navratil, CEO Nestle Nespresso S.A., berpose untuk foto di lokasi yang tidak diketahui dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 2 September 2025. William Gammute/Nestle/Handout via Reuters. Nestlé menunjuk Philipp Navratil sebagai CEO baru setelah secara mendadak memberhentikan Laurent Freixe pada Senin (1/9/2025).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Nestlé menunjuk Philipp Navratil sebagai Chief Executive Officer (CEO) baru setelah secara mendadak memberhentikan Laurent Freixe pada Senin (1/9/2025). Freixe dipecat karena gagal mengungkapkan hubungan pribadi dengan seorang bawahan.

Navratil, warga negara Swiss-Austria berusia 49 tahun, merupakan sosok lama di Nestlé. 

Ia bergabung sejak 2001, meniti karier di berbagai lini termasuk di Amerika Latin, dan sejak tahun lalu memimpin unit Nespresso. Navratil resmi masuk jajaran direksi eksekutif pada 1 Januari 2025.

Baca Juga: Everton Tunjuk Angus Kinnear Sebagai CEO Baru, Tandai Era Baru Klub

Penunjukan ini menandai babak baru gejolak di perusahaan makanan dan minuman terbesar dunia tersebut, hanya setahun setelah pergantian CEO Mark Schneider dan beberapa bulan setelah pengunduran diri ketua dewan lama Nestlé.

Navratil menghadapi tugas berat di tengah kinerja Nestlé yang melemah. Perusahaan, produsen KitKat hingga Nesquik, kesulitan menjaga pertumbuhan akibat perlambatan ekonomi global. 

Konsumen beralih ke produk lebih murah, sementara Nespresso juga tertekan karena sulit menjual produk premium.

Pada laporan semester pertama akhir Juli, Nestlé mencatat pertumbuhan volume penjualan lebih lambat dari perkiraan, dipengaruhi tarif perdagangan AS dan nilai tukar yang merugikan.

Baca Juga: Manulife Indonesia Tunjuk Lauren Sulistiawati sebagai CEO Baru

Saham Nestlé terus melemah sejak era kepemimpinan Freixe, kehilangan hampir sepertiga nilai dalam lima tahun terakhir. Pada Selasa (2/9) pukul 11.18 GMT, saham kembali turun 0,8%, mencerminkan keraguan investor terhadap stabilitas perusahaan.

"Pergantian CEO berpotensi mengganggu rencana pemulihan perusahaan, sekaligus menimbulkan ketidakpastian apakah Navratil akan melanjutkan strategi pendahulunya," ujar Russ Mould, Direktur Investasi AJ Bell.

Pemecatan eksekutif karena pelanggaran etika menjadi isu sensitif bagi reputasi perusahaan besar. Kasus serupa terjadi di BP, McDonald’s, dan Kohl’s, yang juga memecat CEO karena hubungan pribadi dengan rekan kerja.

Ingo Speich dari investor Deka menyebut Nestlé perlu segera menenangkan keadaan. Analis Vontobel, Jean-Philippe Bertschy, menambahkan salah satu prioritas utama CEO baru adalah menghentikan siklus berita negatif yang membayangi perusahaan.

Keputusan menunjuk orang dalam kembali menuai sorotan. Tahun lalu, Freixe juga menggantikan Schneider tanpa pencarian eksternal yang panjang.

Baca Juga: Simak Profil CEO Baru Manulife Indonesia Lauren Sulistiawati

"Investor mungkin mempertanyakan keputusan menunjuk insider lagi dan cepatnya proses penetapan, yang diduga tanpa seleksi ekstensif dari luar," ujar Bernstein.

Meski begitu, analis Zuercher Kantonalbank menilai langkah tersebut merupakan “kompromi Swiss” yang bisa membawa energi baru dari internal perusahaan.

Dengan pengangkatan Navratil, Nestlé berharap mendapatkan pemimpin generasi baru yang ambisius, tegas, dan berorientasi pada hasil. "Kami mengenal Philipp sebagai sosok yang sangat lugas dan fokus pada pencapaian," kata Bertschy.

Selanjutnya: Insentif Perumahan Belum Dorong Permintaan, Indef Ingatkan Risiko Bias Kelas Menengah

Menarik Dibaca: Hujan Lebat di Sini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (3/9) dari BMKG




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×