kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

New York Grand Hyatt, proyek besar pertama Trump, akan dibongkar


Jumat, 08 Februari 2019 / 06:51 WIB
New York Grand Hyatt, proyek besar pertama Trump, akan dibongkar


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Satu perusahaan pengembang properti dan partnernya berencana menghancurkan Grand Hyatt New York, hotel yang melejitkan karir real estat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Manhattan beberapa waktu lalu.

TF Cornerstone, perusahaan pengembang properti dan MSD Partners, yang mengelola aset pendiri Dell Technologies, Michael Dell dan keluarganya, mengatakan akan mengembangkan ruang kantor dan ritel dengan total luas 186.000 meter persegi serta Grand Hyatt Hotel mewah baru.

Dalam pernyataan yang dikutip Reuters, TF Cornerstone mengatakan bahwa pengembangan kembali ini bekerja sama dengan Hyatt Hotels Corp. Proyek ini masih perlu persetujuan negara bagian dan kota, serta pendanaan untuk konstruksinya.

Grand Hyatt berada tepat di sebelah timur stasiun kereta Grand Central di 42nd Street dan dulunya adalah Commodore Hotel, sebuah bangunan batu terlantar yang dibangun pada tahun 1919. Trump memusnahkan bangunan ini dan membangun kembali dengan dinding kaca setelah dibeli pada tahun 1978.

Hotel ini merupakan kesuksesan pertama Trump di Manhattan setelah ia bergabung di bisnis real estat dengan ayahnya, seorang pengembang kaya di wilayah Queens, New York City, tempat Trump tumbuh dewasa. Masuknya Trump ke Manhattan, mengokohkan nama Trump sebagai pengusaha dan menjadikannya sumber daya tarik tabloid.

TF Cornerstone mengatakan, pengembangan baru Grand Hyatt ini akan menyediakan pintu masuk kereta bawah tanah baru dan konektivitas ke sistem kereta bawah tanah di bawah Grand Central. Dengan adanya konektivitas ini, pendapatan pajak akan meningkat signifikan.

Proyek ini memperkuat revitalisasi Midtown timur. Sebelumnya, gedung pencakar langit setinggi 1.401 kaki (427-m), One Vanderbilt, dibangun di sebelah barat Grand Central. JPMorgan Chase & Co berencana untuk membangun kantor pusat baru di dekat lokasi ini di Park Avenue.

Setelah rampung, proyek ini dapat mencegah penyewa potensial beralih ke Hudson Yards, sebuah distrik mulai ramai di Manhattan barat. Sejumlah perusahaan telah memutuskan untuk pindah ke lokasi ini. 

"Ini akan membangun kembali Midtown East sebagai distrik kantor unggulan," kata Myers Mermel, kepala eksekutif dan salah satu pendiri TenantWise, sebuah perusahaan riset dan penasehat real estat.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×