kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   -35.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.764   106,00   0,63%
  • IDX 6.232   263,54   4,42%
  • KOMPAS100 893   49,34   5,85%
  • LQ45 708   39,03   5,83%
  • ISSI 193   7,14   3,85%
  • IDX30 374   20,91   5,93%
  • IDXHIDIV20 453   21,48   4,97%
  • IDX80 101   5,65   5,90%
  • IDXV30 106   5,00   4,93%
  • IDXQ30 124   5,89   5,00%

New York Times hadir dalam versi bahasa China


Kamis, 28 Juni 2012 / 15:43 WIB
New York Times hadir dalam versi bahasa China
ILUSTRASI. Warga melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, seusai hujan mengguyur Jakarta dengan lebat pada Jumat (16/10/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. Tribunnews/Herudin


Reporter: Asnil Bambani Amri, BBC | Editor: Asnil Amri

WASHINGTON. The New York Times meluncurkan situs berita versi bahasa China. Situs ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan situs dari China, yang tercatat sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.

Pengelola surat kabar tersebut menyatakan, portal ditargetkan mampu menyediakan informasi, berpendidikan, bisnis dan berita dunia kepada kelas menengah di China yang terus berkembang. Pilihan ini diambil, meskipun ada kekhawatiran kontrol ketat konten yang akan dilakukan China.

Namun, kata surat kabar tersebut, mereka akan mengikuti standar jurnalistik yang telah ditetapkan oleh China. "Kami tidak melakukan adaptasi terhadap tuntutan dari pemerintah China, jadi kami tidak beroperasi seperti perusahaan media lainnya yang ada di China," Joseph Kahn, editor dari New York Times berbahasa China tersebut.

"Cina mengoperasikan firewall yang sangat kuat, dan kami tidak memiliki kontrol atas itu. Kami berharap bahwa pejabat China akan menyambut baik apa yang kami lakukan," jelasnya.

Saat ini, China memiliki 500 juta pengguna internet, jumlahnya diperkirakan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Banyak perusahaan kini antusias menggunakan media internet untuk menjaring pelanggan. Wajar jika perusahaan di China mendulang kenaikan pendapatan dari situs online.

Awal tahun ini saja, Baidu, situs pencari terbesar di China melaporkan kenaikan pendapatan hingga 80% dari iklan pada tahun 2011 lalu.



TERBARU

[X]
×