kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

News Corp bajak pesaingnya


Jumat, 30 Maret 2012 / 21:59 WIB
News Corp bajak pesaingnya
ILUSTRASI. Obat asam urat bisa Anda dapat dari bahan alami di sekitar Anda.


Sumber: MSNBC | Editor: Djumyati P.

MELBOURNE. News Corp perusahaan media raksasa milik konglomerat media Rupert Murdoch, ternyata memiliki unit rahasia yang membajak perusahaan TV berbayar pesaingnya. Rahasia yang dituliskan surat kabar Australia Rabu lalu, tentu saja menambah tekanan imperium Murdoch yang sudah dikepung masalah hacking di Inggris.

Mengutip dokumen yang digali dalam penyelidikan selama empat tahun, The Australian Financial Review mengungkap News Corp ternyata sudah menggunakan unit khusus bernama Pengamanan Operasional yang didirikan pada pertengahan tahun 1990, untuk menyabotase saingannya.

Dalam artikel itu juga diungkapkan unit khusus yang diorganisir oleh mantan polisi dan pejabat intelijen ini memecahkan kode smartcard yang diterbitkan untuk pelanggan pay-TV pesaing News Corp dan kemudian menjualnya di black-market. Smartcard ini bisa memberikan akses gratis bagi para pelanggan TV berbayar sehingga mengakibatkan kerugian jutaan dolar untuk saingannya.

Unit yang bermarkas di NDS, anak perusahaan News Corp, pada awalnya didirikan untuk memburu para pembajak yang merugikan bisnis Murdoch sendiri. Tapi kemudian unit ini beralih menjalankan kampanye-kampanye dan trik murahan untuk menjatuhkan pesaingnya.

News Corp tentu saja membantah tuduhan mereka ikut terlibat dalam pembajakan TV berbayar. News Corp sendiri sudah menjual NDS kepada Cisco Systems seharga US$ 5 miliar bulan ini, saat James Murdoch yang dispekulasikan akan menjadi ahli waris kerjaan Rupert Murdoch, menjabat Direksi NDS.

“NDS menyabotase saingan bisnis dan memperoleh rekaman telepon secara ilegal,” ungkap surat kabar itu. Upaya sabotase ini ternyata sudah membantu News Corp mengambil alih usaha para pesaingnya, seperti Direct TV di Amerika Serikat dan Telepiu di Italia dengan harga yang murah.

News Corp memiliki 25% saham atas Foxtel, perusahaan terkenal pay-TV Australia dan sedang terus berusaha mengambil alih pesaing lainnya, Austar.

Dalam laporan dokumenter BBC Panorama, NDS diduga telah menyewa seorang konsultan untuk mengirim kode enkripsi ITV Digital, perusahaan saingan utama Murdoch dan juga Sky TV, di website-nya. Pembajakan yang meluas setelah publikasi kode enkripsi secara online menyebabkan kebangkrutan ITV Digital di tahun 2002.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×