kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

News Corp bajak pesaingnya


Jumat, 30 Maret 2012 / 21:59 WIB
News Corp bajak pesaingnya
ILUSTRASI. Obat asam urat bisa Anda dapat dari bahan alami di sekitar Anda.


Sumber: MSNBC | Editor: Djumyati P.

MELBOURNE. News Corp perusahaan media raksasa milik konglomerat media Rupert Murdoch, ternyata memiliki unit rahasia yang membajak perusahaan TV berbayar pesaingnya. Rahasia yang dituliskan surat kabar Australia Rabu lalu, tentu saja menambah tekanan imperium Murdoch yang sudah dikepung masalah hacking di Inggris.

Mengutip dokumen yang digali dalam penyelidikan selama empat tahun, The Australian Financial Review mengungkap News Corp ternyata sudah menggunakan unit khusus bernama Pengamanan Operasional yang didirikan pada pertengahan tahun 1990, untuk menyabotase saingannya.

Dalam artikel itu juga diungkapkan unit khusus yang diorganisir oleh mantan polisi dan pejabat intelijen ini memecahkan kode smartcard yang diterbitkan untuk pelanggan pay-TV pesaing News Corp dan kemudian menjualnya di black-market. Smartcard ini bisa memberikan akses gratis bagi para pelanggan TV berbayar sehingga mengakibatkan kerugian jutaan dolar untuk saingannya.

Unit yang bermarkas di NDS, anak perusahaan News Corp, pada awalnya didirikan untuk memburu para pembajak yang merugikan bisnis Murdoch sendiri. Tapi kemudian unit ini beralih menjalankan kampanye-kampanye dan trik murahan untuk menjatuhkan pesaingnya.

News Corp tentu saja membantah tuduhan mereka ikut terlibat dalam pembajakan TV berbayar. News Corp sendiri sudah menjual NDS kepada Cisco Systems seharga US$ 5 miliar bulan ini, saat James Murdoch yang dispekulasikan akan menjadi ahli waris kerjaan Rupert Murdoch, menjabat Direksi NDS.

“NDS menyabotase saingan bisnis dan memperoleh rekaman telepon secara ilegal,” ungkap surat kabar itu. Upaya sabotase ini ternyata sudah membantu News Corp mengambil alih usaha para pesaingnya, seperti Direct TV di Amerika Serikat dan Telepiu di Italia dengan harga yang murah.

News Corp memiliki 25% saham atas Foxtel, perusahaan terkenal pay-TV Australia dan sedang terus berusaha mengambil alih pesaing lainnya, Austar.

Dalam laporan dokumenter BBC Panorama, NDS diduga telah menyewa seorang konsultan untuk mengirim kode enkripsi ITV Digital, perusahaan saingan utama Murdoch dan juga Sky TV, di website-nya. Pembajakan yang meluas setelah publikasi kode enkripsi secara online menyebabkan kebangkrutan ITV Digital di tahun 2002.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×