Sumber: Bloomberg |
BEIJING. Nike Inc., produsen sepatu olah raga terbesar di dunia, akan menghentikan pesanannya dengan empat pabrik dan sejumlah industri manufaktur lain di Asia dalam kurun waktu 6-12 bulan kedepan agar operasionalnya menjadi lebih efisien.
"Komitmen Nike dalam industri manufaktur di Asia tidaklah berubah," kata Nike melalui pernyataan tertulisnya sembari mengimbuhkan bahwa Nike memiliki kontrak dengan 60 pabrikan.
Beaverton, basis Nike di Oregon telah mengefisienkan rantai suplainya sejak 2007 dan lebih fokus pada sejumlah manufaktur yang lebih kecil. Perusahaan ini juga telah merapikan strukturnya, menciptakan dua unit baru dan merampingkan layer manajemen untuk menghemat ongkos di tengah resesi global sekarang ini.
China merupakan pabrikan Nike terbesar untuk alas kaku, dan sejumlah pakaian. Nike juga telah meneken kontrak dengan sejumlah pabrikan di Vietnam, Indonesia, Thailand dan Korsel.
Nike menegaskan bahwa produksi dari sejumlah pabrikan yang terkena imbas krisis dalam 6 hingga 12 bulan ke depan. Nike akan menggandeng pemerintah lokal maupun pihak lain untuk memastikan tanggungjawab transisi untuk basis suplai alas kaki tersebut.
Nike kemungkinan mengurangi kontraknya dengan suplier dari Vietnam. Hal ini dibeberkan oleh koran Thoi Bao Kinh Te Vietnam pada 23 Maret lalu. Di Vietnam, ada lebih dari 50 pabrik yang menggarap pesanan Nike yang mempekerjakan 200.000 tenaga kerja.