Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
SINGAPURA. Aksi korporasi Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) belum usai. Setelah pekan lalu mengakuisisi Wing Hang Bank Limited, kali ini OCBC berencana melepas 36% saham di United Engineers.
Dua sumber Reuters berbisik, OCBC bakal melepas saham United Engineers ke perusahaan milik miliarder Thailand, Charoen Sirivadhanabhakdi. "Rencana ini tak lepas dari niatan OCBC meningkatkan modal setelah akuisisi Wing Hang Bank," ujar sumber Reuters, Kamis (21/8).
Pekan lalu, Samuel Tsien, CEO OCBC mengatakan, pihaknya berencana menjual aset di luar bisnis inti. Bank terbesar kedua di Asia Tenggara dari sisi aset tersebut membidik penambahan dana segar pasca mengakuisisi Wing Hang sebesar US$ 5 miliar.
United Engineers membukukan laba bersih sebesar US$ 118,1 juta di tahun 2013. Angka ini naik 64% dari tahun sebelumnya. Sejak awal tahun, harga saham United Engineers telah mendaki 29%. Dus, rumor penjualan ini membuat harga saham United Engineers melejit 7,4% di perdagangan, kemarin.
Catatan saja, United Engineers merupakan perusahaan properti yang memiliki valuasi senilai US$ 1,2 miliar. United Engineers memiliki pusat perbelanjaan UE Square dan real estate di Singapura. Di bisnis properti, United Engineers memiliki anak usaha WBL.
United Engineers juga memiliki perusahaan konstruksi WBL Corp lewat akuisisi senilai US$ 725 juta di tahun lalu. United Engineers juga memiliki anak usaha di bidang teknologi yakni MFS Technology. Namun, United Engineers telah menjual MFS Technology senilai S$124 juta di bulan lalu.
Dana segar
Yang pasti, isu penjualan aset semakin kuat lantaran sebelumnya OBCB pernah menjual aset kepada Charoen. Tahun 2012 lalu, OCBC menjual 22% saham konglomerasi Fraser and Neave senilai US$ 11 miliar. Asal tahu saja, Charoen merupakan orang paling tajir di Thailand. Hitungan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Charoen mencapai US$ 12,7 miliar.
Andai penjualan aset terjadi, OCBC akan memiliki dana segar US$ 3,9 miliar yang berasal dari valuasi United Engineers US$ 1,2 miliar dan tambahan dana right issue sebesar US$ 2,7 miliar. Mengutip keterbukaan informasi, OCBC akan menjual 440 juta saham baru dengan rasio 1:8.
OCBC menetapkan harga saham rights issue tersebut seharga S$ 7,65 per saham. Harga saham rights issue OCBC tersebut terdiskon sekitar 25% dari harga penutupan pekan lalu yang bergerak di kisaran S$ 10,25 per saham.