kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron di Eropa Melonjak, WHO: Badai Lain Segera Datang


Rabu, 22 Desember 2021 / 06:38 WIB
Omicron di Eropa Melonjak, WHO: Badai Lain Segera Datang
ILUSTRASI. WHO) di Eropa pada Selasa (21/12/2021) mendesak pemerintah untuk bersiap menghadapi lonjakan signifikan kasus virus corona di seluruh benua karena varian Omicron. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - VIENNA. Pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa pada Selasa (21/12/2021) mendesak pemerintah untuk bersiap menghadapi “lonjakan signifikan” kasus virus corona di seluruh benua karena varian Omicron. Kini, Omicron sudah menjadi varian corona yang dominan di beberapa negara.

“Kita bisa melihat badai lain datang,” jelas Direktur Regional WHO Eropa Dr. Hans Kluge dalam konferensi pers di Wina. 

Dia menambahkan, “Dalam beberapa minggu, Omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan ini, sehingga semakin menekan sistem kesehatan yang sudah kewalahan semakin dalam ke jurang.”

Mengutip AP, Kluge menambahkan, Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 anggota WHO di kawasan Eropa. Dia juga mencatat bahwa Omicron sudah menjadi varian dominan di Inggris, Denmark dan Portugal.

Pekan lalu, 27.000 orang meninggal karena virus corona di Eropa dan 2,6 juta kasus tambahan dilaporkan, kata Kluge. Meski kasus ini mencakup semua varian, tidak hanya Omicron, namun ia mencatat angka ini lebih tinggi 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Peringatan WHO: Omicron Menyebar Secara Signifikan, Lebih Cepat dari Varian Delta

“Volume infeksi baru COVID-19 dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan gangguan luas pada sistem kesehatan dan layanan penting lainnya,” katanya.

Sejauh ini, Kluge mengatakan 89% dari mereka yang terinfeksi Omicron yang dikonfirmasi di Eropa melaporkan gejala yang sama dengan varian virus corona lainnya, termasuk batuk, sakit tenggorokan, demam. Varian tersebut sebagian besar telah disebarkan oleh kaum muda berusia 20-an dan 30-an di wilayah tersebut, tambahnya.

Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang Omicron, Kluge mengatakan bahwa varian tersebut tampaknya lebih menular daripada varian sebelumnya. Hal ini mengarah kepada tingkat penularan yang sebelumnya tidak terlihat di negara-negara dengan jumlah kasus omicron yang signifikan. Di negara-negara tersebut, kasus varian berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari.

Baca Juga: India Catat 200 Kasus Varian Omicron, Tersebar di 12 Negara Bagian

Kluge mengimbau, Pemerintah Eropa harus terus meningkatkan kampanye vaksinasi mereka, memperkenalkan langkah-langkah tambahan untuk memperlambat penyebaran varian, dan mempersiapkan infrastruktur penting seperti sistem perawatan kesehatan untuk lonjakan yang akan datang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×