Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
QUITO. Belakangan, kontrak harga minyak terus menanjak. Menurut Abdalla El-Badri, Secretary General OPEC, jika harga minyak menyentuh US$ 100 sebarel maka hal itu akan mengindikasikan ada sesuatu yang salah pada fundamental di pasar minyak. Hal itu akan mendorong OPEC untuk segera bertindak.
"Akan tetapi, jika harga minyak mencapai US$ 100 karena aksi spekulasi, OPEC tidak akan bergerak," kata El Badri di Quito, Ekuador, di mana OPEC akan menghelat pertemuan pada 11 Dsember untuk membahas mengenai tingkat produksinya. .
Dia menilai, harga minyak saat ini sudah sangat pas. Hal ini sesuai dengan pendapat Ali al-Naimi, menteri perminyakan Arab Saudi yang bilang kalau kisaran harga minyak yang ideal adalah di kisaran US$ 70 hingga US$ 90 sebarel. Permintaan minyak tertinggi datang dari China dan India. Sementara permintaan dari negara-negara yang terhimpun dalam Organization for Economic Cooperation and Development terbilang moderat.
Sekadar informasi, OPEC yang menyumplai 40% kebutuhan minyak dunia tidak pernah mengubah tingkat kuotanya sejak akhir 2008. Pada waktu itu, OPEC memangkas kuota paling besar seiring anjloknya permintaan minyak dunia dan melorotnya harga minyak.
Catatan saja, pada pukul 13.05 waktu New York, kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari naik 0,7% menjadi US$ 88,86 sebarel di NYMEX. Pada 7 Desember lalu, harga minyak melampaui US$ 90 sebarel untuk pertama kalinya dalam dua tahun.