Sumber: Businesstimes | Editor: Noverius Laoli
Vuong memperkirakan perusahaan akan mencapai titik impas akhir tahun depan. Namun, laporan keuangan menunjukkan 92% pendapatan empat tahun terakhir berasal dari pasar domestik, termasuk pembelian ribuan unit oleh perusahaan taksi GSM yang 95% sahamnya dimiliki Vuong.
VinFast merupakan bagian dari Vingroup, konglomerasi yang bisnis propertinya menjadi sumber utama pembiayaan proyek kendaraan listrik tersebut.
Menurut analis Bloomberg Intelligence, selama Vingroup tetap menghasilkan keuntungan signifikan, Vuong diperkirakan dapat menopang VinFast dalam jangka panjang.
Baca Juga: Sejumlah Orang Kaya RI Dikabarkan Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
Meski membangun merek otomotif baru membutuhkan waktu dan infrastruktur pendukung yang kuat, sebagian pengamat melihat potensi VinFast untuk memanfaatkan peluang pasar Asia.
“Mereka telah belajar dari kesalahan awal dan tumbuh dengan baik di Vietnam,” kata Dan Gittleman dari SanBoca Insights. “Kini, mereka berada di posisi yang lebih siap untuk berekspansi.”