Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Aktivitas pabrik manufaktur di Eropa tengah lesu pada bulan lalu. Namun, aktivitas pabrik-pabrik di Asia sedang dalam posisi yang cukup kuat.
Data indeks manajer pembelian alias purchasing manager index (PMI) final HCOB zona Euro yang disusun S&P Global berada di posisi 45,8 di bulan Juni tahun ini, lebih rendah dari posisi Mei 2024 yang di 47,3. "Tanda-tanda pemulihan tampaknya semakin berkurang," kata George Moran dari Nomura, kemarin. Dari sejumlah negara Eropa, hanya PMI Italia yang mencatatkan pertumbuhan.
Aktivitas pabrik di Jerman, yang menyumbang sekitar seperlima ekonomi di Eropa, menghadapi kelesuan. Sementara aktivitas pabrik-pabrik manufaktur di Prancis juga merosot dalam.
Baca Juga: Wall Street Senin (1/7): Saham Perbankan Angkat Dow, Semikonduktor Seret Nasdaq
Inggris, yang akan mengadakan pemilu pada Kamis (4/7) juga menunjukkan kemerosotan aktivitas manufaktur pada bulan Juni dari level tertinggi dalam 22 bulan pada Mei. Penyebabnya masih karena gangguan pengiriman di Laut Merah yang menyebabkan rendahnya permintaan dari pelanggan luar negeri.
PMI Asia naik
Kondisi ini berbeda dengan apa yang terjadi di Asia. Data PMI manufaktur Global Caixin/S&P China naik menjadi 51,8 di bulan Juni dari 51,7 di bulan Mei. Pertumbuhan ini tercepat dalam tiga tahun terakhir dan melampaui perkiraan pasar sebesar 51,2.
Data PMI di Korea Selatan meningkat pada Juni ke level tercepat dalam 26 bulan karena melonjaknya pesanan baru. Aktivitas pabrik di Vietnam dan Taiwan juga menunjukkan peningkatan pada Juni dengan laju tercepat dibandingkan Mei.
"Data kuat di Korea Selatan memberi bukti lebih lanjut bahwa aktivitas industri dan perdagangan secara global meningkat," kata Joe Hayes, Ekonom S&P Global Market Intelligence, seperti dilaporkan Reuters, kemarin.
Aktivitas di Korea Selatan menurut Hayes menjadi penentu arah ekspor karena integrasinya dalam rantai pasokan barang-barang setengah jadi seperti baterai dan semikonduktor. Produksi dan pesanan manufaktur Korea Selatan acap memberi sinyal utama untuk tren industri yang lebih luas.
Bahkan aktivitas pabrik di Jepang meningkat pada Juni, meski lebih lambat dibandingkan Mei. Ini karena kenaikan biaya akibat melemahnya yen. PMI manufaktur au Jibun Bank Jepang final adalah 50,0, pada garis titik impas, setelah sempat di 50,4 pada Mei.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi Senin (1/7), dengan Fokus pada Data Ketenagakerjaan Baca Juga: Lampu Merah Industri Manufaktur Indonesia, Daya Beli Makin Lesu
Aktivitas di sektor manufaktur India juga kembali pulih seiring meningkatnya produksi dan tingginya permintaan. Pada Juni 2024, PMI composit India di 60,9, naik dari posisi Mei di level 60,5.