kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Pamor Mobil-Mobil Buatan Amerika Serikat Kian Terpuruk


Selasa, 19 Agustus 2008 / 19:56 WIB
Pamor Mobil-Mobil Buatan Amerika Serikat Kian Terpuruk


Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Sungguh ironis. Di negerinya sendiri, pamor merek-merek mobil buatan perusahaan Amerika Serikat (AS) justru semakin terpuruk. Para konsumen AS justru mengaku lebih puas menggunakan mobil-mobil buatan Eropa dan Jepang.

Kondisi ini tercermin dalam indeks kepuasan konsumen terbaru yang dirilis oleh University of Michigan, Selasa kemarin (19/8). Menurut survei itu, saat ini, mobil merek BMW dan Lexus bikinan Toyota Motor Corp. menjadi mobil yang paling memuaskan para konsumen AS. Indeks kepuasan konsumen untuk kedua merek tersebut mencapai angka 87.

Setelah itu, mobil-mobil yang mengusung merek Toyota dan Honda Motor Co. menduduki ranking kedua. Indeks kepuasan konsumen mereka mencapai angka 86.

Sementara itu, indeks kepuasan konsumen untuk mobil-mobil bikinan AS justru semakin merosot. Indeks untuk Buick dan Cadillac keluaran General Motors Corp. (GM), misalnya, turun satu poin menjadi 85. Sementara itu, indeks untuk mobil merek Lincoln dan Mercury bikinan Ford Motor Co. terpuruk menjadi 83.

Lebih parah lagi, indeks kepuasan konsumen untuk merek Chevrolet jatuh menjadi 79 saja. Selain itu, indeks Dodge dan Jeep keluaran Chrysler LLC juga terpuruk ke angka terendah di antara 22 merek mobil yang masuk dalam pantauan survei itu.

Sebagai catatan, dalam survei ini, University of Michigan menjaring 5.500 konsumen yang membeli mobil dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Claes Fornell, dosen bisnis University of Michigan yang memimpin survei itu menilai, pamor mobil-mobil bikinan produsen AS terpuruk karena boros bahan bakar. Sementara, di tengah lonjakan harga minyak seperti sekarang ini, para konsumen lebih memilih mobil-mobil yang hemat bahan bakar.

Kondisi ini tentu akan semakin mempersulit posisi para produsen mobil AS. Sebab, saat ini, penjualan mereka di AS juga tengah merosot drastis. "Perusahaan-perusahaan yang sedang dalam kondisi sulit itu akan menghadapi tantangan makin berat di masa mendatang. Masalahnya, mereka juga belum tentu memiliki dana untuk menyesuaikan produk mereka," kata Fornell. Pilihannya, para produsen mobil AS harus mencari pinjaman untuk merombak produk-produk mereka.

Namun, Fornell memprediksi, meskipun pada akhirnya para produsen mobil AS bisa memenuhi permintaan konsumen, tingkat kepuasan konsumen tidak akan otomatis pulih.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×