kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panas lagi, China minta AS tinggalkan mentalitas perang dingin


Rabu, 07 Oktober 2020 / 14:25 WIB
Panas lagi, China minta AS tinggalkan mentalitas perang dingin
ILUSTRASI. China meminta Amerika Serikat (AS) menghentikan serangan dan tuduhan yang tidak beralasan terhadap China.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. China meminta Amerika Serikat (AS) menghentikan serangan dan tuduhan yang tidak beralasan terhadap China. Kedutaan Besar China di Jepang menuding Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan jahat menciptakan konfrontasi politik dan mencoreng Beijing.

Pompeo pada Selasa (6/10) mengunjungi Jepang dan menyerukan kerja sama yang lebih dalam dengan Australia, India, dan Jepang untuk melawan pengaruh regional China yang berkembang.

"Pompeo telah berulang kali memalsukan kebohongan tentang China dan dengan jahat menciptakan konfrontasi politik," tulis Kedutaan China di Jepang dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (7/10).

Baca Juga: China pertahankan pertumbuhan dengan kecepatan menengah-tinggi, apa artinya?

"Kami sekali lagi mendesak AS untuk meninggalkan mentalitas perang dingin dan prasangka ideologis, menghentikan tuduhan dan serangan yang tidak beralasan terhadap China dan memperlakukan hubungan dengan China secara konstruktif," sebut Kedutaan China.

Kunjungan Pompeo ke Asia Timur, yang pertama dalam lebih dari setahun, bertepatan dengan ketegangan yang memburuk dengan China.

Amerika Serikat dan China, dua ekonomi teratas dunia, berselisih mengenai berbagai masalah mulai dari penanganan virus korona oleh Beijing hingga penerapan undang-undang keamanan baru di Hong Kong dan ambisi China di Laut China Selatan.

Seruan Pompeo untuk Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia membentuk front persatuan melawan pengaruh China yang berkembang adalah subjek sensitif bagi sekutu regionalnya, yang bergantung pada China untuk perdagangan.

Selanjutnya: Mulai menggeliat, WTO prediksi arus perdagangan dunia hanya turun 9,2% tahun ini




TERBARU

[X]
×