kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mulai menggeliat, WTO prediksi arus perdagangan dunia hanya turun 9,2% tahun ini


Rabu, 07 Oktober 2020 / 08:27 WIB
Mulai menggeliat, WTO prediksi arus perdagangan dunia hanya turun 9,2% tahun ini
ILUSTRASI. WTO merevisi proyeksi arus perdagangan global tahun ini karena mulai ada tanda-tanda bangkit usai terpukul pandemi corona.


Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) merevisi proyeksi arus perdagangan global tahun ini karena mulai ada tanda-tanda bangkit usai terpukul pandemi corona (Covid-19).

Kini, WTO meramalkan perdagangan dunia hanya akan turun 9,2% pada 2020, dan bakal naik 7,2% pada 2021.

Sebelumnya pada bulan April 2020, WTO memperkirakan, penurunan volume perdagangan barang dagangan dunia di tahun 2020 antara 13%-32% karena pandemi corona mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan normal di seluruh dunia.

"Perdagangan dunia menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali dari penurunan mendalam yang disebabkan wabah corona," jelas ekonom WTO seperti dikutip Xinhua, Selasa (6/10).

WTO menambahkan, kinerja perdagangan yang kuat pada bulan Juni dan Juli 2020 telah membawa beberapa tanda optimisme untuk pertumbuhan perdagangan secara keseluruhan pada tahun 2020.

Baca Juga: Sri Mulyani terapkan safeguard terhadap impor sirop fruktosa China

Namun demikian, perkiraan terbaru WTO untuk tahun depan lebih pesimistis daripada perkiraan sebelumnya yaitu tumbuh 21,3%.

WTO mengingatkan setiap pemulihan dapat terganggu oleh efek pandemi yang sedang berlangsung.

Wakil Direktur Jenderal WTO Yi Xiaozhun mengatakan dalam konferensi pers bahwa dampak perdagangan dari krisis telah berbeda secara dramatis di seluruh kawasan, dengan penurunan yang relatif sedang dalam volume perdagangan di Asia dan kontraksi yang lebih kuat di Eropa dan Amerika Utara.

Ekonom senior WTO Coleman Nee menyebutkan, China mendukung perdagangan di kawasan (Asia) dan permintaan impor China menopang perdagangan intra-regional serta membantu memberikan kontribusi terhadap permintaan global.

Menurut dia, meskipun penurunan perdagangan selama pandemi corona serupa besarnya dengan saat krisis keuangan global tahun 2008-2009 silam, namun konteks ekonominya sangat berbeda.

"Kontraksi dalam produk domestik bruto (PDB) telah jauh lebih kuat dalam resesi saat ini sementara penurunan perdagangan lebih moderat," kata dia.

Hitungan dia, volume perdagangan barang dunia diperkirakan hanya akan turun sekitar dua kali lipat dari PDB dunia, daripada enam kali lipat selama krisis tahun 2009.

Selanjutnya: 3.500 Perusahaan AS menggugat Trump atas tarif barang China



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×