Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Keyakinan Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal terbukti. Hari ini (27/1), seorang sumber kerajaan bilang, Pangeran Alwaleed dibebaskan dari masa tahanan yang sudah dijalaninya sejak dua bulan terakhir di tengah penyelidikan dugaan korupsi.
Kabar pembebasan ini hanya beberapa jam setelah Reuters pada Sabtu dini hari mewawancari Pangeran Alwaleed.
Pangeran dengan kekayaan US$ 17 miliar dan memiliki saham di Twitter dan properti bergensi ini mengatakan, yakin akan dibebaskan dalam waktu hitungan hari. Dia menyangkal telah terlibat dalam korupsi yang menyebabkan dia ditahan bersama dengan lusinan pangeran dan pebisnis lain di Hotel Ritz-Carlton selama dua bulan terakhir.
Seorang pejabat Arab Saudi bilang, pembebasan Pangeran Alwaleed dilakukan setelah ada kesepakatan penyelesaian dengan jaksa agung setempat. Sebelumnya, Alwaleed ditahan dengan dugaan korupsi, termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan sebagai pejabat kerajaan.
"Jaksa Agung telah menyetujui kesepakatan dengan Pangeran Alwaleed bin Talal. Pangeran dipulangkan pukul 11.00 pagi," kata sumber tersebut kepada Reuters. Namun, tak disebutkan berapa besar penggantian atau kerugian negara yang awalnya disangkakan, harus dibayarkan oleh Alwaleed pada negara.
"Dia sudah tiba di rumah," kata sumber keluarga Pangeran Alwaleed pada Reuters.
Dari pantauan Reuters di luar kediaman Pangeran Alwaleed di Riyadh, lusinan mobil berjejer mengantre di luar rumah mewah tersebut. Salah satu petugas mengatakan, pangeran sedang keluar untuk mengunjungi keluarganya.
Pada awal pekan ini, jaksa negara mengatakan, 90 tahanan sudah dibebaskan. Beberapa ada yang bebas dari tuduhan, sebagian lainnya harus membayar dengan uang, real estate, atau aset lainnya untuk dibebaskan. Namun, negara masih menyelidiki 95 orang lain tersangkut dugaan korupsi ini.
Pada Jumat lalu, menurut sumber yang lain, beberapa pebisnis besar juga telah mencapai kesepakatan finansial dengan negara, termasuk Waleed al-Ibrahim, pemilik jaringan televisi lokal MBC.
Pemerintah Saudi memperkirakan, dari penahanan lusinan pejabat kerajaan dan pebisnis yang tersangkut korupsi, negara bisa mendapatkan kembali uangnya sebesar US$ 100 miliar.