Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - RIYADH Kekayaan Pangeran Alwaleed bin Talal langsung merosot setelah ia ditahan karena tuduhan melakukan pencucian uang, penyuapan dan pemerasan pejabat. Pangeran Kerajaan Arab Saudi yang juga keponakan Raja Salman tersebut ditangkap dan ditahan sejak Sabtu pekan lalu.
Harta bersih Alwaleed menyusut US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,32 triliun (kurs 1 US$ = Rp 13.600) hanya dalam tempo 48 jam sejak ia ditahan. Bloomberg mencatat, kekayaan bersih Alwaleed berkurang menjadi US$ 17,8 miliar.
Penahanan Alwaleed memberi sentimen negatif bagi perusahaan investasinya, Kingdom Holding Co.Harga saham Kingdom Holding menyusut dan ditutup dilevel terendah sejak Desember 2011 pada Senin lalu (6/11). Alhasil, kapitalisasi pasar perusahaan ini pun merosot hingga US$ 1,3 miliar.
Alwaleed merupakan orang terkaya di Arab Saudi. Lewat Kingdom Holding, ia memiliki saham di sejumlah perusahaan top dunia. Antara lain di Citigroup, Twitter, Apple, Lyft, 21st Century Fox dan di JD.com.
Bukan itu saja, Alwaleed juga berinvestasi di beberapa hotel megah, seperti The Plaza di New York, Savoy Hotel di London dan George V di Paris. Lewat Kingdom Hotels, Alwaleed juga menguasai 5,7% saham Accor SA, operator hotel terbesar Eropa.
Di dalam negeri, miliarder berusia 62 tahun itu juga memiliki bisnis real estate, ritel dan petrokimia. Paling baru, seperti dilansir Bloomberg, pada September 2017 lalu, Kingdom Holding membeli 16,2% saham Banque Saudi Fransi dari Credit Agricole SA seharga US$ 1,5 miliar. Akuisisi ini membuat Kingdom Holding menjadi pemegang saham terbanyak di bank terbesar kelima Arab Saudi tersebut.