kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pantau paru-paru, ini serangkaian obat-obatan yang diberikan dokter kepada Trump


Senin, 05 Oktober 2020 / 05:48 WIB
Pantau paru-paru, ini serangkaian obat-obatan yang diberikan dokter kepada Trump
ILUSTRASI. Dokter yang merawat Donald Trump untuk Covid-19 sedang memantau kondisi paru-parunya setelah dia menerima oksigen. REUTERS/Joshua Roberts


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dokter yang merawat Presiden AS Donald Trump untuk Covid-19 sedang memantau kondisi paru-parunya setelah dia menerima oksigen tambahan. Hal tersebut diungkapkan tim dokter kepada wartawan pada Minggu (4/10/2020), beberapa jam sebelum Trump mengejutkan pendukungnya di luar rumah sakit dengan mengendarai iring-iringan mobil.

Mengutip Reuters, Trump, 74 tahun, mengenakan masker saat dia melambai dari kursi belakang sebuah SUV hitam yang berjalan di dalam iring-iringan kendaraan di depan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed. Sementara, para pendukungnya mengibarkan bendera Trump 2020 dengan meneriakkan “AS! AMERIKA SERIKAT!"

Dalam video yang diposting di Twitter, Trump mengatakan dia merencanakan "kejutan kecil" untuk para penggemarnya yang berkumpul di luar.

Menurut tim dokter kepresidenan AS, Trump telah menggunakan dua dosis obat antiviral intravena Remdesivir selama lima hari, serta steroid deksametason, yang digunakan pada kasus Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Investor mulai antisipasi kemenangan Joe Biden setelah Donald Trump positif corona

Dr. Sean P. Conley mengakui bahwa kadar oksigen dalam darah Trump telah turun pada hari-hari sebelumnya dan ia mengalami demam tinggi pada Jumat pagi. Dokter juga mengakui bahwa kondisi presiden lebih buruk daripada yang diungkapkan sebelumnya. Namun, Conley mengatakan, kondisi Trump membaik pada hari Minggu.

Pengarahan tersebut dilakukan sehari setelah beredarnya informasi yang kontradiktif dari Gedung Putih sehingga menyebabkan kebingungan yang meluas tentang kondisi presiden.

Trump menghabiskan sebagian besar tahun ini dengan meremehkan risiko pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi 7,4 juta orang Amerika, menewaskan lebih dari 209.000 orang, dan menyebabkan kemerosotan ekonomi yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Pilpres AS: Apa yang terjadi kalau seandainya kandidat presiden AS meninggal dunia?

Penyakit yang dideritanya ini telah meningkatkan gejolak pada kampanye pemilihan ulangnya karena berusaha untuk menangkis serangan dari penantang Demokrat Joe Biden di bulan terakhir kampanye, dan mengguncang pasar keuangan. Beberapa anggota lingkaran dalam Trump juga dinyatakan positif mengidap penyakit itu, serta tiga anggota Senat AS dari Partai Republik.




TERBARU

[X]
×