Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina
NEW YORK. Pelaku pasar global tengah was-was menanti keputusan The Fed. Pasalnya, para petinggi bank sentral Amerika Serikat (AS) itu bakal mengumumkan kebijakan perihal pengetatan stimulus dalam rapat selama dua hari yang berakhir Rabu (18/9) nanti.
Meski was-was, kalangan analis menilai bursa finansial tidak bakal mengalami gejolak pasca pengumuman The Fed. Sebab, sejak isu pengetatan stimulus berhembus pada Mei lalu, pelaku pasar telah melakukan penyesuaian. "Kondisi pasar saat ini adalah kondisi dimana The Fed telah melakukan pengetatan," ujar Daniel Heckman, Analis U.S. Bank Wealth Management, seperti dikutip Reuters, Senin (16/9).
Pelaku pasar menebak, The Fed akan mengurangi stimulus, namun dalam besaran terbatas. Survei Reuters mengungkapkan, stimulus bakal berkurang sebesar US$ 10 miliar dari total US$ 85 miliar. Sebelumnya, pasar khawatir The Fed bakal langsung memangkas stimulus sebesar US$ 15 miliar. "Jika The Fed memangkas lebih besar dari perkiraan, pasar tidak akan siap dan terjadi gejolak lagi," ujar Leo Grohowski, Chief Investment Officer BNY Mellon Wealth Management.
Meski meyakini bahwa The Fed bakal bertindak terbatas, pelaku pasar saat ini cenderung wait and see. Mike Tosaw, Penasihat Keuangan RCM Financial Services mengatakan, kemungkinan buruk bisa terjadi. Atas dasar itulah, Tosaw memasang posisi jual pada aset-aset yang dikelolanya.
Yang pasti, emerging market bakal berdegup paling kencang menghadapi keputusan The Fed. Pasalnya, isu pemangkasan stimulus telah memaksa investor asing membawa keluar dana panas sebesar US$ 1 triliun dari bursa negara berkembang.