Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa perdagangan AS ditutup untuk hari kedua, menyusul ditutupnya pasar obligasi. Hal ini disebabkan angin badai Sandy dengan kekuatan 90 mil per jam saat ini tengah menuju kota New York dan melumpuhkan pasar saham Amerika.
Penutupan pasar saham kemarin, penutupan pertama akibat cuaca buruk sejak 1888, diumumkan oleh NYSE Euronext setelah berkonsultasi dengan bursa lainnya. Sebelumnya, Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Finansial AS memberikan rekomendasi untuk menutup pasar sehari penuh hari ini (30/10), setelah mereka menutup transaksi perdagangan New York kemarin. Namun, CME Group Inc membuka transaksi perdagangan indeks saham berjangka dan option mulai malam waktu New York hingga pukul 09.15 pagi 30 Oktober waktu setempat.
Risiko yang ditimbulkan oleh badai Sandy yang diprediksi akan sampai di wilayah selatan New Jersey pada hari ini, berpotensi berdampak pada 60 juta orang, membekukan transportasi, dan memicu dilakukannya evakuasi.
Pasar saham Amerika juga lumpuh karena ribuan karyawan pada industri sekuritas diimbau untuk tinggal di rumah. Apalagi, badai tropis terbesar dari yang pernah ada ini juga mengancam untuk membanjiri kawasan lower Manhattan.
"Kondisi saat ini sangat tidak nyaman, namun keamanan bagi para karyawan dan partisipan di pasar saham menjadi kecemasan utama," jelas James Angel, professor Georgetown University's McDonough School of Business di Washington.
Dia menambahkan, meskipun transaksi perdagangan bisa dioperasikan dengan cara remote secara total, namun, mereka yang menggunakan jasa sekuritas kemungkinan tengah berjibaku dengan banjir. "Kejadian ini hampir sama dengan isu setelah kejadian 9/11, meskipun Nasdaq dan trading lainnya dapat beroperasi," jelas Angel.
Berdasarkan pernyataan dari NYSE Euronext dan Nasdaq OMX Group Inc, rencananya, transaksi perdagangan akan dibuka kembali pada 31 Oktober besok, jika cuaca sudah memungkinkan. Sebelumnya, kondisi ini juga pernah dilakukan pada 12-13 Maret 1888 silam, di mana salju setebal 21 inchi menerpa New York. Selain itu, pada Februari 1978, transaksi perdagangan juga sempat ditutup selama 1,5 hari akibat badai salju.
Para investor berharap, transaksi perdagangan dapat dibuka kembali pada 31 Oktober mendatang. Sehingga, para fund manager dapat membeli atau menjual saham untuk mengatur portofolio mereka menjelang akhir bulan.
"Setiap orang tengah fokus pada Rabu mendatang karena itu adalah akhir bulan," jelas Ryan Larson, head of US equity trading RBC Global Asset Management Inc yang berbasis di Chicago.