kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasca serangan Iran, Denmark tarik sebagian besar pasukan dari Irak


Rabu, 08 Januari 2020 / 23:16 WIB
Pasca serangan Iran, Denmark tarik sebagian besar pasukan dari Irak
ILUSTRASI. Mahasiswa Irak dalam aksi protes menentang intervensi AS dan Iran di Basra, Irak, 8 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - COPENHAGEN. Denmark untuk sementara waktu memindahkan puluhan personel militernya yang ada di Pangkalan Udara Al-Asad dan Baghdad ke Kuwait, dengan alasan keamanan pasca serangan rudal Iran.

Melansir Reuters, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan kepada wartawan, Rabu (8/1), hanya 30 hingga 40 personel dari lebih 130 tentara negaranya yang akan tetap berada di Irak.

Angkatan Bersenjata Denmark dalam unggahan di Twitter memastikan, tidak ada tentara mereka yang terluka atau terbunuh dalam serangan rudal Iran, Rabu (8/1) dini hari, di Pangkalan Udara Al-Asad di Irak.

Baca Juga: Saat menembak rudal, Iran diyakini menghindari jatuh korban dari militer AS

Denmark memiliki sekitar 130 tentara di pangkalan tersebut sebagai bagian dari pasukan koalisi internasional yang memerangi Negara Islam di Irak dan Suriah.

Iran meluncurkan serangan rudal di Pangkalan Udara Al-Asad dan fasilitas Irak lain di Erbil yang menjadi markas pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) sebagai balasan atas pembunuhan Qassem Soleimani.



TERBARU

[X]
×