Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Sebuah patung yang didedikasikan untuk pencipta Bitcoin yang misterius, Satoshi Nakamoto, dilaporkan dicuri dari Parco Ciani, Lugano, Swiss, Minggu 3 Agustus 2025.
Kabar pencurian ini dikonfirmasi oleh Satoshigallery, komunitas di balik inisiatif patung Satoshi berskala global.
Sebagai respons, kelompok ini menawarkan hadiah sebesar 0,1 Bitcoin—senilai lebih dari US$11.000 atau sekitar Rp187 juta (kurs BTC sekitar US$114.642) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada pemulihan patung tersebut.
"Di mana Satoshi?" tulis mereka lewat akun X (dulu Twitter), Minggu (3/8).
"Simbol kami mungkin bisa dicuri, tetapi jiwa kami tidak," tegas mereka dalam pernyataan yang menegaskan komitmen untuk tetap memasang patung tersebut di 21 kota di seluruh dunia.
Patung ini merupakan karya seniman asal Italia sekaligus pendukung Bitcoin, Valentina Picozzi. Dibuat dari baja tahan karat tipe 304 dan blok corten, karya seni ini pertama kali diresmikan pada Oktober 2024.
Baca Juga: Penambang Solo Marak Lagi, Ada yang Untung US$ 372.000, Ini Cara Menambang BItcoin
Where is Satoshi?
We are offering 0.1 btc to whoever will help us recovering the Statue of Satoshi Nakamoto that was stolen yesterday in Lugano.
You can steal our symbol but you will never be able to steal our souls.
Thank you all for the nice messages.
We are all in this… https://t.co/cAGCqg4CuP pic.twitter.com/iGrBOdVYhe — Satoshigallery (@satoshigallery) August 3, 2025
Siapa Satoshi Nakamoto?
Satoshi Nakamoto adalah nama samaran yang digunakan oleh individu—atau sekelompok orang—yang menciptakan Bitcoin, mata uang kripto pertama di dunia. Pada tahun 2008, Nakamoto merilis whitepaper berjudul Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System, yang menjelaskan konsep sistem pembayaran digital terdesentralisasi tanpa perantara seperti bank atau lembaga keuangan.
Pada awal 2009, Nakamoto meluncurkan jaringan Bitcoin dan menambang blok pertama yang dikenal sebagai genesis block. Setelah aktif dalam pengembangan Bitcoin selama beberapa tahun, Nakamoto secara misterius menghilang dari publik sekitar tahun 2011. Hingga kini, identitasnya masih menjadi teka-teki terbesar di dunia teknologi dan keuangan digital.
Nakamoto dianggap sebagai tokoh revolusioner yang meletakkan dasar bagi industri blockchain dan kripto global. Ia dipandang sebagai simbol kebebasan finansial, privasi, dan desentralisasi—nilai-nilai yang menjadi fondasi bagi perkembangan ekosistem aset digital saat ini.
Baca Juga: Menambang Sendirian, Untung Besar: Tren Solo Mining Bitcoin Bangkit Lagi
Proyek Patung Satoshi di 21 Kota
Pencurian patung di Lugano menjadi kemunduran sementara bagi proyek ambisius "21 Cities – 21 Satoshi Statues" yang diinisiasi oleh Satoshigallery.
Proyek ini bertujuan membangun dan memasang patung Satoshi Nakamoto di 21 kota ikonik di seluruh dunia, sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi Nakamoto dalam dunia keuangan dan teknologi.
Angka 21 dipilih bukan tanpa alasan—merujuk pada jumlah maksimum pasokan Bitcoin yang hanya akan mencapai 21 juta unit.
Patung-patung ini dirancang sebagai simbol pendidikan, perenungan, dan dialog publik mengenai peran kripto dalam membentuk masa depan sistem keuangan global.
Selain Lugano, beberapa kota lain yang masuk dalam daftar proyek antara lain: Barcelona, Tokyo, Buenos Aires, Berlin, dan Dubai.
Tiap patung dirancang dengan elemen artistik yang sama namun dengan sentuhan lokal, dan menjadi bagian dari tur global untuk memperkenalkan nilai-nilai desentralisasi dan kebebasan digital ke masyarakat luas.