Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ROMA. Paus Fransiskus mendesak agar dunia tidak mengabaikan penderitaan jutaan migran yang "diusir dari tanah mereka" dalam Misa Malam Natalnya.
Paus membandingkan mereka dengan Maria dan Yusuf, menceritakan kembali kisah Injil, bagaimana mereka harus melakukan perjalanan dari Nazaret ke Betlehem untuk sebuah sensus.
Banyak migran, katanya, dipaksa melarikan diri dari pemimpin yang tidak melihat adanya masalah dalam menumpahkan darah orang-orang yang tidak berdosa.
Francis dijadwalkan akan memberikan pidato Natal "Urbi et Orbi" tradisionalnya pada hari Senin (25/12).
"Begitu banyak jejak lain yang tersembunyi dalam jejak Yusuf dan Maria," ujar paus asal Argentina yang berusia 81 tahun itu. Paus yang juga merupakan cendekiawan migran Italia, mengatakan pidatonya di hadapan para jemaat di Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan pada hari Minggu malam.
"Kami melihat jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi tapi diusir dari tanah mereka, meninggalkan orang-orang yang mereka kasihi," kata Paus.
Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma ini juga menekankan bahwa iman menuntut agar orang asing disambut di mana-mana.
Paus Fransiskus telah membuat pertahanan bagi migran di seluruh dunia sebagai tema utama kepausannya.