Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paus Fransiskus pada hari Sabtu mendukung pengabaian hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19, mendukung proposal Presiden AS Joe Biden yang telah ditolak oleh beberapa negara Eropa, termasuk Jerman.
Dalam pidatonya di konser penggalangan dana global untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin, paus mengatakan dunia terinfeksi "virus individualisme".
"Varian dari virus ini adalah nasionalisme tertutup, yang mencegah, misalnya, internasionalisme vaksin," katanya dalam pesan video yang direkam sebelumnya.
Baca Juga: India akan berlakukan penguncian ketat akibat kematian akibat Covid-19 terus melonjak
"Varian lainnya adalah ketika kita menempatkan hukum pasar atau pasar intelektual atau kekayaan intelektual di atas hukum cinta dan kesehatan umat manusia," tambahnya, mengingat banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan oleh virus corona di dunia.
Komentarnya muncul di tengah perdebatan apakah perusahaan farmasi harus melepaskan perlindungan paten untuk vaksin COVID-19.
Biden mendukung langkah seperti itu pada hari Rabu, mengindahkan panggilan dari India, Afrika Selatan dan lebih dari 100 negara lainnya.
Namun, banyak negara Eropa, yang dipimpin oleh Jerman dan Prancis, menjauhkan diri pada hari Jumat dari saran tersebut, dengan alasan bahwa kunci untuk mengakhiri pandemi COVID-19 adalah membuat dan berbagi vaksin lebih cepat.