Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Perekonomian Jepang hanya tumbuh separuh dari target yang ditentukan pemerintah Negeri Sakura pada kuartal II lalu. Hal ini menandakan tingginya risiko yang ditimbulkan oleh krisis utang Eropa.
Data yang dirilis Cabinet Office Jepang menunjukkan, tingkat Produk Domestik Bruto Jepang kuartal II hanya tumbuh 0,7%. Bandingkan dengan target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,4%. Sementara, prediksi sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg adalah 1%.
Sementara itu, data lain yang dirilis Kementrian Keuangan Jepang menunjukkan, tingkat surplus neraca perdagangan turun 41% dibanding tahun sebelumnya menjadi 625,4 miliar pada Juli lalu.
"Krisis utang Eropa dan penguatan yen menekan kinerja perusahan pada kuartal II. Perekonomian Jepang kemungkinan juga akan mengalami kontraksi pada kuartal III. Penyebabnya, program subsidi mobil dari pemerintah berakhir dan tingkat permintaan bahan baku dari luar negeri mencatatkan penurunan," jelas Takashi Shiono, ekonom Credit Suisse Group AG di Tokyo.