kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Pejabat pemerintah di berbagai negara jadi target aksi peretasan melalui WhatsApp


Sabtu, 02 November 2019 / 06:00 WIB
Pejabat pemerintah di berbagai negara jadi target aksi peretasan melalui WhatsApp


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, sejumlah warga negara India telah mengumumkan kepada publik bahwa mereka termasuk di antara target peretasan WhatsApp selama beberapa hari terakhir. Mereka terdiri dari jurnalis, akademisi, pengacara, dan pembela komunitas Dalit India.

Baca Juga: Awas, hacker bisa menyusup ke WhatsApp lewat kiriman gambar

NSO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tidak dapat mengungkapkan siapa yang bukan atau bukan klien atau mendiskusikan penggunaan spesifik teknologinya. Sebelumnya, mereka telah membantah telah melakukan kesalahan, dengan mengatakan produk-produknya hanya dimaksudkan untuk membantu pemerintah menangkap teroris dan penjahat.

Peneliti cybersecurity telah meragukan klaim tersebut selama bertahun-tahun. Mereka mengatakan, produk NSO digunakan terhadap berbagai target, termasuk para pelaku aksi unjuk rasa di negara-negara di bawah pemerintahan otoriter.

Baca Juga: WhatsApp uji coba fitur pesan rahasia yang bisa terhapus sendiri

Citizen Lab, kelompok pengawas independen yang bekerja dengan WhatsApp untuk mengidentifikasi target peretasan, mengatakan pada hari Selasa setidaknya 100 korban adalah tokoh masyarakat sipil seperti jurnalis, bukan penjahat.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×