Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, sejumlah warga negara India telah mengumumkan kepada publik bahwa mereka termasuk di antara target peretasan WhatsApp selama beberapa hari terakhir. Mereka terdiri dari jurnalis, akademisi, pengacara, dan pembela komunitas Dalit India.
Baca Juga: Awas, hacker bisa menyusup ke WhatsApp lewat kiriman gambar
NSO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tidak dapat mengungkapkan siapa yang bukan atau bukan klien atau mendiskusikan penggunaan spesifik teknologinya. Sebelumnya, mereka telah membantah telah melakukan kesalahan, dengan mengatakan produk-produknya hanya dimaksudkan untuk membantu pemerintah menangkap teroris dan penjahat.
Peneliti cybersecurity telah meragukan klaim tersebut selama bertahun-tahun. Mereka mengatakan, produk NSO digunakan terhadap berbagai target, termasuk para pelaku aksi unjuk rasa di negara-negara di bawah pemerintahan otoriter.
Baca Juga: WhatsApp uji coba fitur pesan rahasia yang bisa terhapus sendiri
Citizen Lab, kelompok pengawas independen yang bekerja dengan WhatsApp untuk mengidentifikasi target peretasan, mengatakan pada hari Selasa setidaknya 100 korban adalah tokoh masyarakat sipil seperti jurnalis, bukan penjahat.