Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SANAA. Analis politik sekaligus wakil menteri di Kementerian Informasi Yaman, Najeeb Ghallab, menyebut negaranya sangat membutuhkan bantuan China untuk meredakan perang sipil yang masih terus bergejolak.
Dalam wawancaranya dengan Arab News hari Kamis (8/12) Ghallab percaya China mampu berbuat banyak untuk membantu Yaman mengakhiri perang sipil lewat pembicaraan damai serta bantuan ekonomi dan kemanusiaan.
"Yaman membutuhkan bantuan China. Mencapai perdamaian di Yaman adalah kepentingan China," kata Ghallab.
Meredanya perang sipil Yaman dapat melancarkan proses revitalisasi pelabuhan Yaman yang akan membantu Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra China. Pada akhirnya, jalur bisnis China ke negara Timur Tengah itu akan semakin terbuka lebar.
Baca Juga: Khawatir Diserang Iran, Arab Saudi Mengadu ke Amerika Serikat
Ghallab juga yakin kehadiran China bisa membuat Iran berhenti memasok dan mendanai milisinya di seluruh Timur Tengah, termasuk kelompok Houthi di Yaman.
PBB sebenarnya telah mengirim utusan khusus ke Yaman untuk menemukan jalan keluar dari berbagai konflik dengan Houthi. Sayangnya, Houthi menolak untuk memperpanjang gencatan senjata yang berakhir pada Oktober.
Houthi bahkan mengancam akan menyerang infrastruktur minyak di daerah-daerah yang berada di bawah kendali pemerintah.
Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Arab Saudi di Tengah Upaya Meningkatkan Ekonomi
Saat ini pemimpin Dewan Kepemimpinan Kepresidenan Yaman, Rashad Al-Alimi, sedang berada di Riyadh untuk menghadiri KTT Arab-China.
Al-Alimi diperkirakan akan memberi tahu Presiden Xi Jinping tentang upaya Houthi untuk menggagalkan perdamaian. Setelahnya, Al-Alimi akan meminta bantuan China untuk mengakhiri konflik dan membantu pemulihan Yaman.
Selama hampir satu dekade sikap China tetap sama, yaitu netral. Tapi, China terus mendukung langkah-langkah perdamaian internasional untuk mengakhiri konflik.
Kepedulian China biasanya muncul dalam bentuk pernyataan dukungan kepada program PBB untuk mengakhiri perang sipil di Yaman. China juga secara terbuka mendesak pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan Houthi yang didukung Iran untuk mencapai perdamaian.