kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekerja honorer California berpotensi makin miskin


Rabu, 29 Agustus 2012 / 14:28 WIB
Pekerja honorer California berpotensi makin miskin
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan muatan kargo dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (2/9/2020). ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.


Reporter: Zaskia Paramitha, Los Angeles Times |

CALIFORNIA. Pekerja tidak tetap di California memiliki kemungkinan hidup miskin dua kali lebih besar dibandingkan dengan pekerja tetap. Ramalan ini berasal dari penelitian UC Berkeley yang dirilis kemarin.

Hasil studi menunjukkan pekerja tidak tetap, yang diberi upah rendah, sebagian besar lebih mengandalkan bantuan negara untuk menambah penghasilan mereka. Menurut salah satu penulis studi sekaligus analis data penelitian di Center for Labor Research and Education, Miranda Dietz, kesempatan kerja yang terbuka bagi mereka juga bukan pekerjaan yang berkualitas, misalnya dari segi perlindungan karyawan dan keamanan kerja.

Angka pekerja tidak tetap terus bertambah sejak tahun 1990 ketika banyak perusahaan yang mencoba memotong biaya operasional tenaga kerja. Oleh karena itu, para pekerja harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya pekerja rumah tangga dan pergudangan.

Di California, 250.000 orang bekerja secara tidak tetap di industri jasa dan 37.000 orang lainnya bekerja di perusahaan. Para pekerja tidak tetap ini dipekerjakan dengan upah minim dan biasanya tidak memiliki asuransi kesehatan dan fasilitas lain yang diperoleh pekerja kantoran, kata Dietz.

Rata-rata upah per jam bagi pekerja tidak tetap yakni US$13,72 sedangkan pekerja tetap US$19,13 antara tahun 2008 dan 2010. Dietz juga melaporkan 18,8% pekerja tidak tetap hidup dalam kemiskinan, sedangkan mereka yang memiliki pekerjaan tetap hanya 8,9%. “Pengaturan sementara dan subkontrak mengikis upah,” kata Dietz.

Menurutnya, banyak perusahaan yang bergantung pada agen pekerja tidak tetap untuk mencari dan mempekerjakan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, para pekerja tidak tetap tersebut dibayar dengan upah minim dan sulit mengajukan keluhan karena mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan.




TERBARU

[X]
×