CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.138   -76,78   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,79   -0,98%
  • LQ45 871   -4,60   -0,53%
  • ISSI 215   -3,27   -1,50%
  • IDX30 446   -1,85   -0,41%
  • IDXHIDIV20 539   -0,34   -0,06%
  • IDX80 125   -1,33   -1,05%
  • IDXV30 135   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Pekerja Mogok, Boeing Siap-siap Rugi Miliaran Dolar AS


Jumat, 13 September 2024 / 13:16 WIB
Pekerja Mogok, Boeing Siap-siap Rugi Miliaran Dolar AS
ILUSTRASI. Pekerja pabrik Boeing di Pantai Barat Amerika Serikat siap melakukan mogok kerja. REUTERS/Paulo Whitaker


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Pekerja pabrik Boeing di Pantai Barat Amerika Serikat siap melakukan mogok kerja setelah 96% dari mereka memilih untuk melakukannya. Keputusan ini menandai mogok kerja pertama sejak 2008 dan terjadi di tengah berbagai masalah produksi dan utang yang membebani Boeing.

Mogok kerja ini dijadwalkan akan dimulai pada tengah malam waktu Pasifik (0700 GMT) saat hari Jumat dimulai. Sekitar 30.000 pekerja yang memproduksi jet Boeing 737 MAX dan pesawat lainnya di area Seattle dan Portland telah memberikan suara untuk kontrak penuh pertama mereka dalam 16 tahun terakhir.

Pekerja memilih untuk mogok dengan suara 96% mendukung dan 94,6% menolak perjanjian yang ada. Jon Holden, yang memimpin negosiasi untuk Asosiasi Internasional Pekerja Mesin dan Aerospace (IAM), mengungkapkan bahwa mogok ini berkisar pada masalah penghargaan, penanganan masalah masa lalu, dan perjuangan untuk masa depan.

Baca Juga: Lebih dari 30.000 Pekerja Boeing Siap-siap Mogok Kerja, Ini Tuntutannya

Konteks Keputusan Mogok

Mogok ini datang hanya beberapa minggu setelah Kelly Ortberg ditunjuk sebagai CEO baru Boeing pada bulan Agustus, dengan harapan untuk memulihkan kepercayaan setelah insiden panel pintu yang terlepas dari jet 737 MAX yang hampir baru pada bulan Januari.

Meskipun IAM merekomendasikan agar anggotanya menerima kontrak yang mencakup kenaikan gaji umum sebesar 25%, bonus tanda tangan sebesar US$3.000, dan janji untuk membangun jet komersial Boeing berikutnya di area Seattle, banyak pekerja merasa tidak puas.

Karyawan menuntut kenaikan gaji sebesar 40% dan merasakan kehilangan bonus tahunan sebagai alasan ketidakpuasan mereka. Holden menyatakan bahwa mereka akan kembali ke meja perundingan secepat mungkin, namun tidak memberikan perkiraan durasi mogok atau kapan negosiasi akan dilanjutkan.

Baca Juga: Boeing Serahkan 40 Pesawat pada Agustus 2024, Naik 5 Unit dari Tahun Lalu

Dampak Potensial Mogok Terhadap Boeing

Mogok kerja ini berpotensi berdampak signifikan pada produksi dan keuangan Boeing. Dengan adanya kekhawatiran mengenai keselamatan, produksi, dan utang yang mencapai US$60 miliar, Boeing telah mengalami penurunan saham sebesar 36% tahun ini.

Menurut catatan dari TD Cowen, mogok selama 50 hari dapat mengakibatkan kerugian arus kas sekitar US$3 miliar hingga US$3,5 miliar bagi Boeing.

Mogok terakhir Boeing pada tahun 2008 menyebabkan penutupan pabrik selama 52 hari dan kerugian pendapatan sekitar US$100 juta per hari.

Dalam jangka panjang, mogok yang berkepanjangan dapat memperlambat pemulihan Boeing dan berdampak negatif pada peringkat kreditnya. S&P Global Ratings dan Moody's saat ini menilai Boeing satu tingkat di atas status junk.

Baca Juga: Boeing Hentikan Sementara Uji Coba Penerbangan 777X, Ada Masalah Apa?

Dampak Terhadap Maskapai dan Pemasok

Mogok kerja ini tidak hanya akan mempengaruhi Boeing secara langsung, tetapi juga maskapai penerbangan yang bergantung pada jet-jet buatan Boeing serta pemasok yang memproduksi bagian dan komponen untuk pesawat tersebut. Dampak dari mogok yang panjang dapat memperlambat aliran produksi dan mengganggu rantai pasokan global.

Hingga saat ini, Boeing belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan komentar mengenai mogok ini. Selain itu, Gedung Putih juga belum memberikan pernyataan resmi terkait situasi ini.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×