Sumber: Bloomberg |
NEW YORK. saham-saham di AS menanjak untuk hari yang ke-dua seiring dengan Home Depot Inc. yang memangkas pekerjanya. Langkah yang dilakukan oleh perusahaan ini membebek sejumlah perusahaan lain yang juga melakukan hal serupa. Penyebabnya bisa ditebak, yaitu perekonomian yang kian melambat.
Home Depot merangsek 4,7% dan memimpin kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average. Kenaikan Home Depot ini terjadi setelah peritel ini mengeliminasi 7.000 karyawannya. Sementara itu Freeport-McMoRan juga mumbul 9,3%. Lennar Corp. melompat naik 14% lantaran Citigroup Inc. merekomendasikan pengembang ini dan menegaskan bahwa saham-saham emiten ini terjungkal terlalu dalam.
Standard & Poors 500 Index mengimbuhkan 0,6% menjadi 836,57. Sementara itu Dow Jones naik 38,47 poin atau 0,5% menjadi 8.116,03. Sementara itu Russell 2000 Index juga naik 1,3%.
"Pemecatan karyawan ini memang menakutkan sejumlah orang, namun mereka tengah membenahi neraca keuangan mereka dan membuat perusahaan mereka menjadi lebih kuat," kata Robert Lutts, President of Cabot Money Management di Boston. Menurutnya, pasar kini mencoba untuk membangun kenyamanan ditengah ketidakpastian dan buruknya data-data perekonomian.
"Pendapatan merupakan bencana yang sangat nyata, namun pasar merasa bahwa angka pendapatan mereka tidak akan mungkin akan menjadi lebih buruk dari yang mereka bukukan saat ini," tukas David Kelly, Chief Market Strategist untuk JPMorgan Funds.
S&P 500, yang terlah terkikis dalam tiga minggu berturut-turut, masih mencatatkan level diatas 11% dalam 11 tahun belakangan pada 20 November tahun lalu. Indeks acuan ini telah menyusutkan lebih dari separo dari pemulihan yang berhasil dicapai sebesar 24%.
"Kami dalam proses meraba-raba dan meningkat dari titik dasar di pasar," kata John Wilson, Co-Director of Equity Strategy di Memphis, Morgan Keegan.
Minggu ini, kemungkinan pemerintah AS akan melaporkan terjungkalnya perekonomian negaranya di level yang sangat cepat dalam 26 tahun terakhir ini. Menurut sejumlah ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, GDP tahunan AS menyusut ke level 5,5%.