Sumber: BBC | Editor: Dikky Setiawan
TOKYO. Kabar baik itu akhirnya datang juga. Maskapai penerbangan Jepang, Japan Airlines mengumumkan telah mendapat persetujuan untuk menerima pinjaman dari pemerintah Jepang. Kabar tersebut sekaligus memastikan JAL akan tetap beroperasi.
Ini merupakan langkah penyelamatan keempat kalinya yang bagi maskapai bermasalah tersebut, setelah pada 2001 JAL mendapat bantuan modal dari Bank Pembangunan Jepang. Saat ini JAL tengah berjuang menghadapi utang besar dan defisit anggaran dana pensiun yang besar.
Sebelumnya, saham maskapai tersebut merosot hampir 9% setelah salah satu perusahaan pialang terbesar di Jepang mengatakan telah menjual seluruh sahamnya di JAL. Maskapai Pada periode Juli hingga September, JAL telah merugi 32,3 miliar yen atau sekitar US$ 364 juta dan sedang berjuang menanggung utang US$ 15 miliar.
Akibat terkena dampak krisis global, banyak maskapai di dunia mengalami penurunan jumlah penumpang secara signifikan. Akibatnya, selain menderita kerugian, sejak awal tahun ini saham JAL telah jatuh lebih dari setengah dari posisi sebelumnya.
Pekan lalu, JAL mendapat tawaran pinjaman sebesar US$ 1 miliar dari sebuah konsorsium maskapai penerbangan Sky Tim yang pimpin oleh Delta Air Lines.
