Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Di tengah gencatan senjata di Gaza, tentara Israel ternyata masih melakukan aksi kekerasan di Tepi Barat. Sedikitnya 10 warga Palestina dilaporkan tewas dalam sebuah serangan hari Selasa (21/1).
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa tentara Israel telah mengirim bala bantuan militer ke kota Jenin di Tepi Barat, termasuk di komplek kamp pengungsian yang ada di kawasan tersebut.
Dilaporkan bahwa buldoser militer Israel menghancurkan jalan-jalan di dekat Rumah Sakit Khusus Ibn Sina, pintu masuk Rumah Sakit Pemerintah Jenin, dan sekitar bundaran di pintu masuk kamp pengungsi Jenin.
Puncaknya, militer Israel membunuh sedikitnya 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya dalam serangan di Jenin yang dimulai pada hari Selasa.
Warga Palestina yang tewas termasuk beberapa dokter dan perawat.
Baca Juga: Ini 3 Fase Gencatan Senjata Gaza yang Disepakati Hamas dan Israel
Serangan Terencana
Breaking the Silence, sebuah kelompok advokasi Israel, melaporkan bahwa para pemukim Israel di Tepi Barat telah diizinkan untuk membakar desa-desa di seluruh Tepi Barat. Menyusul keluarnya izin tersebut, militer langsung meluncurkan operasi penghancuran di Jenin mulai hari Selasa.
Kelompok tersebut khawatir Tepi Barat akan bernasib seperti Gaza seperti satu tahun terakhir.
"Jenin sekarang menghadapi ancaman 'Gazafied' oleh militer Israel, lengkap dengan serangan udara dan penghancuran infrastruktur," ungkap Breaking the Silence, dikutip Al Jazeera.
Melalui akun X resminya, kelompok ini juga membagikan potongan video yang menunjukkan puluhan pemukim Israel dengan penutup wajah tiba di desa Fundup wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: Pemukim Israel di Tepi Barat Masih Merusuh Selama Gencatan Senjata Gaza
Orang-orang Israel tersebut terlihat membakar kendaraan, sambil diawasi oleh sejumlah mobil polisi Israel yang ada di sekitarnya.
Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, menyebut serangan Israel sebagai invasi yang datang dengan cepat tanpa peringatan.
"Itu terjadi dengan cepat. Pesawat Apache di langit dan kendaraan militer Israel di mana-mana," kata al-Rub, dikutip AFP.
Kekejaman pemukim Israel di Tepi Barat sebenarnya telah meningkat sejak Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tentara dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 850 warga Palestina di Tepi Barat sejak saat itu.