kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.245   -42,00   -0,26%
  • IDX 7.565   31,54   0,42%
  • KOMPAS100 1.078   8,27   0,77%
  • LQ45 797   4,39   0,55%
  • ISSI 254   -0,86   -0,34%
  • IDX30 413   3,91   0,96%
  • IDXHIDIV20 471   4,68   1,00%
  • IDX80 120   0,52   0,44%
  • IDXV30 125   0,73   0,59%
  • IDXQ30 132   1,23   0,94%

Pencipta pasar game internet nomor wahid (4)


Sabtu, 17 September 2016 / 10:05 WIB
Pencipta pasar game internet nomor wahid (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Kepiawaian Gabe Logan Newell dalam memproduksi game berkualitas memang tidak usah disangsikan. Selain andal menciptakan produk bermutu, dia juga cerdas dalam menciptakan pasar game di internet lewat platform bertajuk Steam. Sekitar 75% game yang ada di tangan pecinta game alias gamers, diunduh dari Steam dengan nilai rata-rata transaksi per tahun kini mencapai US$ 3,5 miliar. Tak heran jika pundi-pundi pria yang disapa Gaben ini terus menumpuk.

Sebagai sebuah perusahaan pembuat game tersohor, Valve Corporation telah lebih dulu memikirkan cara pendistribusian produknya ke para pecinta game alias gamers. Dari sana, Gabe Logan Newell yang merupakan pendiri Valve menciptakan platform distribusi game produksinya bernama Steam.

Steam diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 2002 saat perhelatan The Game Developers Conference di San Jose, California. Seperti pernah diulas dalam Gamesradar.com pada Oktober 2014 lalu, saat pertama diluncurkan, Steam belum sepenuhnya sempurna seperti saat ini, karena  masih memiliki banyak kelemahan.

Pelanggan setia Valve Corporation sempat kecewa ketika Valve mewajibkan semua pemain game keluaran Valve harus memiliki akun Steam, tepatnya pada tahun 2004 silam. Steam juga mewajibkan seluruh pemainnya agar tersambung dengan internet untuk dapat memainkan salah satu game.

Ketentuan tersebut dianggap merugikan dan menyulitkan. Sebab pada saat itu, untuk mendapatkan akses internet tidak semudah seperti sekarang. Karena itu, saat kemunculannya, Steam tidak berjalan mulus.

Namun seiring berjalan waktu, Newell yang bisa dipanggil Gaben merespon keluhan konsumen. Ini sudah menjadi watak pria yang drop out dari Harvard University tersebut yang lapang menerima kritik dan masukan dari konsumennya.

Alhasil, Valve bersama Steam pun lekas berbenah diri. Tampilan Steam seiring berjalannya waktu juga semakin ramah bagi penggunanya.




TERBARU

[X]
×