Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Singapore Telecommunications Ltd membukukan kenaikan laba sebesar 3,2% pada kuartal I. Salah satu faktor pendorongnya adalah kenaikan pendapatan yang berasal dari emerging markets.
Berdasarkan laporan Keuangan perusahaan, laba bersih SingTel naik menjadi S$ 945,3 juta atau US$ 758 juta atau 5,92 sen Singapura per saham pada periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni dari sebelumnya S$ 916,2 juta atay 5,74 sen Singapura pada tahun sebelumnya. Meski demikian, pencapaian tersebut di bawah rata-rata estimasi tiga analis yang disurvei Bloomberg sebesar S$ 974,3 juta. Sedangkan dari segi pendapatan, terjadi penurunan sebesar 1,6% menjadi S$ 4,53 miliar.
Kinerja SingTel tersebut merupakan pertumbuhan yang tercepat sejak keberhasilan mereka dalam mencapai pertumbuhan 7,7% pada tahun fiskal 2010 lalu. Hal ini berkaitan dengan ekspansi perusahaan, dimana dalam periode 12 bulan yang berakhir Juni, nilai akuisisinya mencapai US$ 899 juta. Salah satunya adalah akuisisi Amobee Inc dengan nilai US$ 321 juta.
"Langkah mereka semakin maju ketimbang mundur," jelas Sachin Gupta, analis Nomura Holdings Inc di Singaoura. Nomura memberikan rating netral untuk saham ini.
Sepanjang tahun ini hingga kemarin (13/8), saham SingTel sudah melonjak 9,7%. Sebagai perbandingan, indeks acuan Strait Times Singapura naik 16%.