kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Lenovo Group Melambat Selama 3 Tahun Berturut-turut


Rabu, 10 Agustus 2022 / 14:47 WIB
Pendapatan Lenovo Group Melambat Selama 3 Tahun Berturut-turut
ILUSTRASI. Pendapatan Lenovo Group di kuartal II-2022 hanya naik 0,2%, rekor paling kecil dalam tiga tahun


Reporter: Ignatia Ivani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lenovo Group, produsen komputer terbesar di dunia, melaporkan pendapatan yang cenderung datar pada kuartal II-2022. Hal tersebut terjadi karena banyak kota di China yang terkena penguncian (lockdown) Covid-19.

Berdasarkan laporan kinerja, total pendapatan Lenovo selama periode April-Juni 2022 capai US$ 16,96 miliar. Jumlah itu naik 0,2% dari kuartal yang sama tahun lalu dan sejalan dengan rata-rata perkiraan Refinitiv di US$ 16,87 miliar yang diambil dari tujuh analis.

Namun, kenaikan pendapatan Lenovo tersebut termasuk yang paling kecil sejak periode yang berakhir pada Maret 2020.

Atas perolehannya yang melambat, Lenovo mulai berekspansi ke margin yang lebih tinggi seperti operasi server, layanan teknologi informasi, dan perangkat seluler, dengan bisnis non-PC Lenovo sekarang menyumbang 37% dari pendapatan perusahaan.

Untuk kuartal II-2022, laba bersih Lenovo yang diatribusikan kepada pemegang saham naik 11% menjadi US$ 516 juta.

Baca Juga: Bank Sentral Thailand Kerek Suku Bunga Acuan 25 Bps untuk Menjinakkan Inflasi

Ketua dan Kepala Eksekutif Lenovo Yang Yuanqing mengatakan, saat ini perusahaan melakukan diversifikasi dari bisnis murni PC murni kini mulai menjajaki berbagai produk dan solusi cerdas.

Lockdown yang terjadi di China selama kuartal kedua 2022 memberikan pukulan bagi rantai pasokan PC di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Melansir dari laporan firma riset Counterpoint, produsen PC dengan mitra manufaktur laptop utama termasuk Quanta, Compal, dan Wistron pun telah menderita gangguan manufaktur yang signifikan. Tambah lagi, invasi Ukraina-Rusia membuat penurunan rantai pasokan chip dan perlambatan permintaan terhadap PC.

Dari tahun sebelumnya, pengiriman global turun 11,1% pada kuartal terakhir. Seperti yang dikatakan Counterpoint, angka ini termasuk penurunan terbesar secara tahunan sejak kuartal II-2013.

Hal tersebut digambarkan lewat total pengiriman PC Lenovo yang turun 12,7% menjadi 17,4 juta unit yang sebagian besar karena permintaan konsumen yang lemah. Namun, Lenovo masih mempertahankan posisinya di pasar PC global, dengan pangsa pasar yang mencapai 24,4%.

Lenovo Group masih optimistis, target pengiriman PC global masih akan berada di kisaran 300 juta unit hingga 310 juta unit.

Baca Juga: Pelarian Mantan Presiden Sri Lanka Akan Bergeser ke Thailand

Di tengah kekurangan rantai pasokan, Yang mengatakan, beberapa produsen perangkat keras pada awal tahun ini telah membaik. Dia menambahkan bahwa Lenovo telah melihat beberapa kenaikan harga di industri semikonduktor tetapi perusahaan akan tetap fleksibel dalam menghadapi fluktuasi harga di sekitar komponen.

"Di beberapa daerah kami masih menghadapi kekurangan, terutama di bisnis data center. Tapi secara umum, saya tidak melihat tantangan yang signifikan di paruh kedua tahun ini." katanya.




TERBARU

[X]
×