Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. International Business Machines Corp atau lebih akrab disebut dengan IBM, salah satu perusahaan teknologi terbesar melaporkan kuartal penurunan penjualan di kuartal III tahun ini.
IBM melaporkan, pendapatan perseroan turun 4% menjadi US$ 23,7 miliar. Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, penjualan tersebut di bawah proyeksi analis, yakni di bawah US$ 24,7 miliar.
Sebagaimana diketahui, IBM telah mengubah fokus ke bidang software, karena turunnya permintaan produk perangkat keras, termasuk permintaan komputer untuk server yang kian menyusut.
Bahkan pertumbuhan penjualan di pasar negara berkembang termasuk China, tak membantu menopang penjualan kuartal terakhir IBM tersebut. Alhasil, IBM harus membukukan penurunan pendapatan pertama dalam sejarahnya .
"Kami yakin ini akan sulit bagi IBM, harus ada usaha agar pendapatan dan profitabilitas kembali membaik, " kata Ben Reitzes , analis Barclays Plc dalam sebuah laporan pekan lalu. Menurutnya, perusahaan butuh perbaikan besar-besaran dan mengubah strategi agar bisa mencatat pertumbuhan di bisnis hardware untuk jangka panjang.
Saham IBM dalam penutupan transaksi di bursa AS tumbang 6,4% menjadi US$ 174,80. Perusahaan kehilangan US$ 713 juta di bisnis hardware dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Bandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, dimana IBM membukukan laba US$ 253 juta dari bisnis hardware.