Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Johana K.
New York. Pendapatan Yahoo Inc, pada kuartal II diperkirakan meleset dari estimasi analis lantaran Yahoo kehilangan pangsa pasarnya.
Yahoo, pemilik mesin pencari (search engine) terbesar kedua di AS menyatakan, pada Kuartal II mendatang pendapatannya berada pada kisaran US$ 1,6 miliar hingga US$ 1.68 miliar. Padahal sebelumnya, Hamilton Faber dari Atlantic Equities LLP di London, mengeluarkan estimasi pendapatan Yahoo sebesar US$1.69 miliar.
Sesaat, paska pernyataan manajemen Yahoo tersebut, saham Yahoo terkoreksi 66 sen atau 3,6 persen menjadi US$ 17,72 pada penutupan perdagangan akhir (21/4)di Nasdaq Stock Market.
Target pendapatan yang meleset dari estimasi analis lantaran mesin pencari milik Yahoo dinilai kurang menarik pengiklan dibanding sang rival, Google Inc.
Sementara itu, dalam bisnis situs jaringan sosial, Yahoo juga harus menghadapi sang pemimpin pasar saat ini yakni Facebook Inc. Makanya, untuk meraih kembali pangsa pasar dan menekan biaya Chief Executive Officer Yahoo,Carol Bartz beberapa waktu lalu menggandeng Microsoft Corp untuk mendukung layanan mesin pencari.
"Bisnis mesin pencari yang mereka lakukan benar-benar buruk,"ujar Jason Helfstein, analis Oppenheimer&Co di New York. Helfstein menambahkan meski saat ini mesin pencari Yahoo didukung oleh Microsoft sehingga bisa mengimbangi beberapa kelemahan dan menekan biaya, tapi Yahoo tetap dalam masalah.
Pada kuartal I, pendapatan Yahoo bila dikurangi pendapatan yang bersumber dari situs mitra yakni US$ 1.13 miliar. Angka tadi meleset dari survei Bloomberg terhadap beberapa analis yang mematok US$ 1.17 miliar.
Meskipun kehilangan pangsa pasar dalam bisnis mesin pencari, namun Chief Financial Officer Yahoo, Tim Morse menyatakan terjadi peningkatan jumlah per query (kata kunci yang dimasukkan pada mesin pencari) dibanding kuartal sebelumnya. "Jadi dasar kinerja usaha kami jelas menigkat. Pangsa pasar mesin pencari juga masih stabil,"imbuh Morse dalam sebuah wawancara.