/2025/11/18/1928206193.jpg "Pendiri Xiaomi Lei Jun Beli Saham Perusahaan Senilai US$ 12,9 Juta")
Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Xiaomi Corp, Lei Jun melakukan pembelian saham perusahaan senilai HK$ 100 juta atau setara US$ 12,9 juta. Langkah ini dapat membantu meningkatkan sentimen terhadap produsen ponsel pintar tersebut setelah sahamnya anjlok lebih dari 30% dari puncaknya pada Juli lalu.
Pengumuman yang diungkapkan Senin (24/11/2025) tersebut meningkatkan kepemilikan saham Lei menjadi 23,26%, dan mendorong kenaikan saham sebesar 4,4%, lonjakan satu hari terbesar dalam dua bulan.
Baca Juga: Saingi iPhone 17, Xiaomi Rilis Ponsel Seri ke-17
Para analis mengatakan langkah ini sebagai sesuatu yang tidak biasa karena melibatkan pendiri bukan hanya manajemen perusahaan. Namun mereka menggarisbawahi upaya ini untuk menstabilkan saham dan membatasi penurunan di masa mendatang.
“Sulit untuk mengatakan apakah ini akan menjadi titik terendah yang konkret, tetapi saya rasa sinyal bahwa penurunan dari sini terbatas cukup kuat,” kata Jiang Liangqing, manajer investasi di Zhuhai Greenbamboo Private Fund Management seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/11/2025).
Xiaomi memiliki sejarah pembelian kembali saham (buyback) yang tepat waktu, dengan melakukan sejumlah pembelian kembali saham sejak 2022 yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan pasar. Pada bulan Juni, pengumuman program pembelian kembali saham baru dan peluncuran model kendaraan listrik membantu memicu reli selama beberapa minggu berikutnya.
Baca Juga: Xiaomi Catat Penjualan Lebih dari 30.000 Mobil Listrik pada Agustus, YU7 Laris Manis
Pembelian kembali 2,6 juta saham oleh Lei merupakan tambahan dari 21,4 miliar saham yang tersisa untuk menyelesaikan program pembelian kembali pada bulan Juni.
Biaya relatif lindung nilai terhadap fluktuasi saham Xiaomi telah turun dari level tertingginya di awal bulan ini, sebuah tanda bahwa investor mungkin tidak melihat perlunya membayar lebih untuk perlindungan. Selisih volatilitas tersirat satu bulan saham tersebut terhadap Indeks Teknologi Hang Seng kini berada di sekitar 7,5 poin, dibandingkan dengan rata-rata 11 poin selama setahun terakhir.
