kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Pengaduan whistleblower menggambarkan Gedung Putih menutupi skandal Trump-Ukraina


Jumat, 27 September 2019 / 05:20 WIB
Pengaduan whistleblower menggambarkan Gedung Putih menutupi skandal Trump-Ukraina


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Komite Intelijen DPR yang dipimpin Partai Demokrat merilis versi laporan whistleblower yang memicu kontroversi dan mendorong Ketua DPR Nancy Pelosi mengumumkan penyelidikan pemakzulan resmi kepada Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, laporan itu mengatakan Trump bertindak untuk memajukan kepentingan politik pribadinya, mempertaruhkan keamanan nasional dan bahwa pejabat Gedung Putih turun tangan untuk mengalihkan bukti ke sistem elektronik yang terpisah.

"Ini adalah rahasia," kata Pelosi. "Presiden telah terlibat dalam penyamaran selama ini."

Trump membantah bahwa dia bersalah.

Baca Juga: Trump: Kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan China bisa lebih cepat

Menurut ringkasan panggilan telepon 25 Juli yang menjadi pusat keluhan whistleblower, Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki calon presiden Partai Demokrat Joe Biden, berkoordinasi dengan Jaksa Agung AS William Barr dan pengacara pribadi Trump Rudy Giuliani. Ringkasan tertulis panggilan tersebut dirilis oleh administrasi Trump pada Rabu lalu.

Laporan whistleblower, mengutip pejabat AS mengatakan pejabat senior Gedung Putih turun tangan untuk menutup catatan panggilan tersebut, terutama transkrip kata demi kata resmi.

"Alih-alih transkrip itu dimuat ke dalam sistem elektronik terpisah yang jika digunakan untuk menyimpan dan menangani informasi rahasia yang sangat sensitif," kata laporan itu.

"Seorang pejabat Gedung Putih menggambarkan tindakan ini sebagai tindakan penyalahgunaan sistem elektronik karena panggilan itu tidak mengandung sesuatu yang sensitif dari perspektif keamanan nasional."


Survei KG Media

Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×