Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Krisis perumahan berbasis subprime di Inggris sepertinya masih terus berlanjut. Lihat saja, pada bulan Agustus, harga perumahan di Inggris mengalami penurunan 1,9%. Menurut Nationwide Building Society, angka tersebut merupakan penurunan terendah sejak 1991.
Penurunan yang jumlahnya melebihi prediksi para analis itu menekan tingkat harga rata-rata perumahan menjadi 164.654 ponsterling atau US$ 303.700. Itu merupakan harga terendah sejak Mei 2006.
Adanya penurunan selama sepuluh tahun berturut-turut menandakan anjloknya pasar properti sejak terjadinya krisis kredit pada musim panas lalu. Walhasil, nilai properti mencapai titik terendah dalam satu dekade terakhir.
Menurut Nationwide, harga perumahan bulan Agustus 10,5% lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data kuartalan sebelumnya, adanya penurunan pada bulan ini merupakan penurunan pertama yang angkanya menembus angka dua digit sejak kuartal IV 1991. Pada masa itu, perekonomian Inggris sedang mengalami resesi akut.
Tentunya hal ini memicu kekhawatiran banyak pihak dalam beberapa bulan terakhir. Merosotnya sektor properti kali ini bisa jadi pertanda perekonomian Inggris sedang menuju resesi.
“Kami berharap, langkah yang akan diambil bank sentral adalah menurunkan tingkat suku bunganya. Jika sebaliknya, hal itu akan semakin memperburuk krisis subprime dan pasar perumahan,” kata Fionnuala Early, Kepala Ekonom Nationwide’s.